CBUT Masih Sisakan Dana IPO Sebesar Rp78.78 Miliar di Deposito

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Emiten bidang industri pemurnian, pemisahan/fraksinasi dan perdagangan produk kelapa sawit dan turunannya, PT Citra Borneo Utama Tbk (IDX: CBUT) menyampaikan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) per tanggal 30 Juni 2024, dimana, Perseroan masih menyimpan dana IPO sebesar Rp78.784.448.491, dengan rincian sebagai deposito di BPR Lingga Sejahtera sebesar Rp78,7 miliar dengan bunga 6,20% serta sebesar Rp84,4 juta di Bank Mandiri.

Dalam keterbukaan informasi di laman BEI, Kamis (04/7), Ronny Hertantyo Raharjo selaku Direktur CBUT mengungkapkan, bahwa Perseroan memperoleh hasil IPO efektif pada tanggal 31 Oktober 2022 sebesar Rp431,25 miliar dengan biaya sebesar Rp4,15 miliar.

Dengan demikian, CBUT mendapatkan hasil bersih IPO sebesar Rp427,09 miliar.

Dalam perjalananya, CBUT merealisasikan dana IPO sebesar Rp151,93 miliar untuk Pembangunan refinery extension dan sebesar Rp196,37 miliar untuk modal kerja.

Dengan realisasi penggunaan dana IPO tersebut, maka CBUT sudah merealisasikan dana IPO sebesar Rp348,30 miliar.

Adapun Perseroan masih menyimpan dana IPO sebesar Rp78.784.448.491 dengan rincian sebagai deposito di BPR lingga Sejahtera sebesar Rp78,7 miliar dengan bunga 6,20% serta sebesar Rp84,4 juta di Bank Mandiri.

Diketahui, PT Citra Borneo Utama Tbk (IDX: CBUT) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 November 2022, dengan melepas sebanyak 625.000. 000 lembar saham di harga Rp690 per saham, sehingga meraih dana IPO sebesar Rp431,25 miliar. 

Sementara itu, dari sisi kinerja, selama tiga bulan pertama tahun 2024, Perseroan berhasil meraih kinerja positif dengan torehan penjualan mencapai Rp2,43 triliun atau naik 30 persen dibandingkan periode sama tahun 2023 lalu yang tercatat senilai Rp1,87 triliun.

Lebih lanjut, laba kotor CBUT naik 9,37 persen menjadi Rp303,07 miliar dari sebelumnya Rp277,10 miliar.

Bahkan pada beban usaha mampu di tekan hingga 3,47 persen jadi Rp204,11 miliar dari sebelumnya Rp211,45 miliar.

Sehingga laba usaha perseroan meningkat 50,76 persen menjadi Rp98,96 miliar dibandingkan sebelumnya Rp65,64 miliar.

Selanjutnya laba periode berjalan per 31 Maret 2024 senilai Rp31,98 miliar.