ANALIS MARKET (31/7/2024) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (30/7), IHSG ditutup melemah 47,03 poin (-0,65%) ke level 7.241,86.

Pelemahan IHSG disebabkan berlanjutnya aksi jual investor asing pada saham-saham big cap, tercatat seperti: BBRI (NFS: Rp469,1 miliar), BMRI (NFS: Rp142,7 miliar), TLKM (NFS: Rp125,8 miliar), & BBNI (NFS: Rp92,9 miliar).

Kemudian, Rupiah juga ikut terdepresiasi -0,21% terhadap dollar AS menjadi Rp16.320 (JISDOR).

Di sisi lain, kemarin Kementrian Investasi merilis data realisasi sepanjang semester I-2024 tercatat tumbuh 22,3% yoy menjadi Rp829,9 triliun (vs Rp678,7 triliun;IH-23).

Jika dirinci, kontribusi PMA sebesar 50,8% (Rp421,7 triliun), sedangkan PMDN sebesar 49,2% (Rp408,2 triliun).

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, dimana DJIA (+0,50%), S&P 500 (-0,50%), & Nasdaq (-1,31%).

Nvidia turun -7%, memicu tekanan jual yang meluas pada raksasa semikonduktor lainnya dan memperpanjang periode pelemahan sektor ini karena investor mempertanyakan keberlanjutan reli AI, mengalihkan fokus mereka ke sektor-sektor yang lebih tradisional dalam perekonomian AS.

Microsoft turun -0,9% menjelang rilis laporan keuangannya setelah bel penutupan, kemudian Apple, Alphabet, dan Meta mengalami aktivitas yang tidak terlalu aktif menjelang laporan mereka di akhir pekan.

Di sisi lain, investor bersiap-siap untuk keputusan kebijakan Federal Reverse besok.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring berlanjutnya tekanan jual investor asing pada saham-saham Perbankan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (31/7).