Lewat Payung DBS Foundation Grant, Bank DBS Indonesia Tegaskan Komitmen Keberlanjutan Atasi Isu Limbah hingga Ketahanan Pangan
Pasardana.id - Selama perayaan HUT ke-35, Bank DBS Indonesia meluncurkan kampanye ‘Trust Your Spark’ dengan tujuan menghidupkan dan memberdayakan ‘spark’ di dalam diri setiap orang agar mereka dapat mengejar mimpi dan mencapai semua aspirasinya dengan percaya diri.
Bank DBS Indonesia tidak hanya melayani nasabahnya, tetapi juga membantu perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan dalam menghidupkan ‘spark’ mereka untuk berkontribusi dan mengubah dunia.
Hal ini dilandaskan pada tiga pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia, yakni; Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Impact Beyond Banking yang memandu pemikiran dasar untuk mewujudkan ‘spark’ akan keberlanjutan ini.
Sebagai wujud dari pilar keberlanjutan pertama, Responsible Banking, Bank DBS Indonesia secara aktif membantu proyek berbasis Environment, Social, and Governance (ESG).
Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation kembali membuka pendaftaran bagi para wirausaha sosial dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk mendaftarkan bisnisnya ke DBS Foundation Grant mulai 15 Juli hingga 15 Agustus 2024.
Mulai 2024, dana hibah akan diberikan untuk wirausaha sosial dan UKM yang menghadirkan solusi inovatif untuk membantu menciptakan dunia yang lebih inklusif dan membawa perubahan bagi masyarakat yang rentan di Asia.
Adapun wirausaha sosial dan UKM terpilih akan mendapatkan dana hibah hingga SGD 250.000.
Pemberian dana hibah ini merupakan program kerja dari pilar ketiga, yaitu; Impact Beyond Banking.
Selain pemberian dana hibah, dalam upaya memajukan wirausaha sosial, Bank DBS Indonesia juga menggabungkan mereka ke dalam ekosistem bank melalui implementasi pengadaan barang yang bertanggung jawab atau Sustainable Procurement sebagai bagian dari pilar ke dua yaitu Responsible Business Practice.
“Kami percaya bahwa kolaborasi dengan wirausaha sosial dapat berdampak positif dan mempercepat pencapaian masa depan yang lebih berkelanjutan. Di sinilah peran dan ‘spark’ Bank DBS Indonesia, untuk memfasilitasi dan memudahkan bisnis yang berkelanjutan, yang juga sejalan dengan visi kami untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World’,” jelas Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika dalam keterangan tertulis, Rabu (24/7).
Diketahui, sebelumnya, DBS Foundation Grant telah mengucurkan dana kepada wirausaha sosial, MYCL dan eFishery.
MYCL, wirausaha sosial yang menerima dana hibah dari program DBS Foundation Social Enterprise (SE) Grant pada 2016 dan 2018, memiliki misi untuk mengurangi limbah pertanian dan menjaga kelestarian ekosistem.
Dalam pengelolaan limbah, MYCL berhasil mengolah 500.000 kg limbah pertanian per tahun sebagai bahan baku, mengurangi limbah akhir sebesar 73.974 kg per tahun, dan mengurangi emisi karbon sebesar 64.184,88 tCO2-e.
Kini, MYCL berhasil mengembangkan produk ramah lingkungan berbasis jamur untuk fashion dan bangunan, yaitu Biobo dan Mylea™.
"Pendanaan ini memungkinkan kami meningkatkan kapasitas produksi dari 100 sqft per tahun menjadi 10.000 sqft per tahun. Selain itu, kami juga memperluas jangkauan ke pasar global ke 48 negara dan menampilkan karya kami di Paris Fashion Week 2024 dalam kolaborasi bersama Doublet, sebuah merk pakaian asal Jepang. Semua ini kami lakukan dengan ‘spark’ untuk mengurangi limbah pertanian, mengurangi emisi karbon, serta menghemat penggunaan air demi kelestarian ekosistem," kata Founder & CEO MYCL, Adi Reza Nugroho.
Sedangkan eFishery, perusahaan startup aquatech pertama di Indonesia di Asia, pada Oktober 2022 menerima pendanaan jangka pendek (loan) senilai Rp500 miliar.
Dana ini digunakan oleh eFishery untuk memperluas bisnisnya dan sekarang mampu meningkatkan penjualan hasil panen hingga dua kali lipat serta kini hadir di 280 kota/kabupaten di Indonesia.
Selain itu, eFishery juga telah mengekspor udang dan ikan nila ke Amerika Serikat.
Chief Product Officer eFishery, Chrisna Aditya mengungkapkan, bahwa ‘spark’ mendorong eFishery untuk mengatasi masalah pangan serta mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi melalui ekonomi digital yang inklusif.
“Kami berhasil mengubah model bisnis konvensional menjadi lebih efisien dan modern dengan bantuan Bank DBS Indonesia. Sebagai hasilnya, penjualan hasil panen eFishery meningkat dengan sangat baik sejak penyaluran dana pinjaman pada tahun 2022. Ke depannya, kami akan terus membangun industri akuakultur lokal bersama dengan pembudidaya ikan, petambak udang, dan pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, kami akan melakukan penetrasi pasar ke luar negeri, termasuk ke beberapa negara yang saat ini kami jelajahi, seperti beberapa negara di Amerika Serikat, Asia, dan Timur Tengah,” terang Chrisna Aditya.
Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran perusahaan untuk memerangi pemanasan global dan mencapai Net Zero 2060, semakin banyak perusahaan yang bertransisi menuju operasional yang lebih ramah lingkungan.
Sebagai ‘Trusted Advisor for Transition Financing’, Bank DBS Indonesia memberikan pendampingan ke nasabah sejak awal tentang bagaimana mendekarbonisasi operasional bisnis mereka melalui berbagai solusi keuangan dan bertindak sebagai mediator.
Pada tahun 2023, Bank DBS Indonesia telah menyalurkan total Rp6,1T untuk berbagai proyek berbasis ESG termasuk sektor energi, real estate, dan otomotif.

