ELSA Beberkan Peningkatan Kinerja Saham dan Transparansi Perusahaan di Acara 'Market Outlook Sharia'
Pasardana.id - PT Elnusa Tbk (Elnus) IDX: ELSA), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, berpartisipasi dalam acara "Market Outlook Sharia - Looking Ahead 2H2024" yang diselenggarakan oleh RHB Sekuritas dan Permata Syariah di gedung Bursa Efek Indonesia, Sabtu (18/05).
Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pengenalan lebih mendalam terkait bisnis usaha Elnusa melalui pemaparan bisnis dan kinerja Perseroan kepada para peserta yang hadir, baik dari calon investor, existing investor, maupun profesional.
Agung Fibrianto selaku BOD Support & Investor Relation Elnusa, yang tampil sebagai narasumber, memaparkan tentang kinerja bisnis dan keuangan Elnusa.
Dijelaskan, sebagai emiten yang masuk ke dalam beberapa indeks saham syariah di Bursa Efek Indonesia, di antaranya; Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index 70 (JII 70), IDX Masyarakat Ekonomi Syariah BUMN, dan IDX Sharia Growth, Elnusa berkomitmen untuk terus meningkatkan transparansi dan kinerja perseroan.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan transparansi perusahaan. Dalam beberapa waktu terakhir, saham ELSA menunjukkan tren positif, yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap strategi dan arah pengembangan bisnis kami," kata Agung.
Seperti diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, kinerja saham ELSA menunjukkan tren positif.
Sampai dengan periode akhir April 2024, secara Year to Date (YTD) tumbuh sebesar 10,3% dan secara Year on Year (YoY) tumbuh sebesar 33%.
Pertumbuhan kinerja saham Elnusa ini sejalan dengan pertumbuhan kinerja keuangan Perseroan baik dari capaian pendapatan maupun laba bersih.
Dimana, perseroan membukukan laba bersih Rp 183 miliar pada kuartal I-2024, tumbuh 59 persen dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya.
Kinerja anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) itu, sejalan dengan pendapatan usaha yang stabil di kuartal I-2024 yang tercatat sebesar Rp 3,1 triliun.

