Program Makan Siang Gratis Dianggap Ambil Jatah Makan Guru Honorer

Foto : istimewa

Pasardana.id - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menolak rencana pengalihan dana bantuan operasional sekolah atau BOS untuk program makan siang gratis.

Program pasangan nomor urut 2 di Pilpres 2024 - Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming ini, dianggap mengambil jatah makan para guru honorer.

"Ini sama saja dengan memberi makan gratis siswa dengan cara mengambil jatah makan para gurunya. Sebab ada guru honorer yang hanya mengandalkan dana BOS," ucap Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri dalam keterangan resmi, Sabtu (2/3) beberapa hari lalu.

Untuk diketahui, sebagian besar dana BOS selama ini digunakan untuk membayar gaji guru dan tenaga pendidik honorer.

Menurutnya, dana BOS diutak-atik untuk program makan siang gratis berpotensi tidak menyejahterakan guru dan memajukan pendidikan Indonesia.

Iman mengatakan P2G berharap gizi anak Indonesia terpenuhi. Akan tetapi, ia menekankan bahwa para guru juga harus mendapatkan asupan gizi.

Ia menyebut program makan siang gratis tak berhak menyedot Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Apalagi kalau harus menanggung beban makan siang gratis. Kita perlu mendiskusikan ini secara serius ketika presiden terpilih nanti sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU)," ujarnya.

Dirinya pun mewanti-wanti kondisi dana BOS dari pemerintah pusat yang selalu turun setiap tahunnya.

Ia mencontohkan pada 2022 ke 2023, di mana dana BOS disebut berkurang hingga Rp539 miliar.

Dengan tren dana BOS yang selalu turun, ia menyebut usulan makan siang gratis dibiayai dari pos ini dianggap malah menambah persoalan.

Alih-alih menyukseskan makan siang gratis, sekolah malah tidak bisa membiayai apapun.

"Artinya, untuk sepiring nasi anak sekolah seharga Rp15 ribu saja pemerintah belum bisa memenuhinya. Jadi, tidak bisa diambil dari anggaran BOS yang jelas-jelas kurang," tegasnya.