Menko Airlangga Sebut Bank Dunia Belum Tahu Detail Program Makan Siang Gratis
Pasardana.id - Menanggapi pernyataan Bank Dunia terkait program makan siang gratis yang dicanangkan oleh Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan menyebabkan defisit fiskal tembus 3 persen, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto pun meresponnya dengan mengatakan, kalau Bank Dunia belum mengetahui lebih detail mengenai program makan siang gratis tersebut.
"Kata siapa defisit 3%? Kan Bank Dunia belum tahu programnya apa," kata Airlangga saat ditemui awak media di kantor, Jakarta, Kamis (29/2).
Terbaru, program makan siang gratis ditetapkan masuk dalam rencana kerja pemerintah (RKP) serta kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) 2025.
Menko Airlangga juga memastikan, program prioritas Prabowo-Gibran tersebut dapat dilaksanakan mulai 2025.
"Kita lihat dengan defisit anggaran (2025) yang sekitar 2,4% sampai 2,8% itu untuk program yang menjadi quick win daripada presiden terpilih nanti atau pemerintahan mendatang, itu pos-posnya sudah bisa masuk," kata Airlangga.
Terkait soal pertemuannya dengan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, Airlangga bilang membahas terkait proyeksi defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025 masih di bawah 3%.
"Ya kita bicara mengenai defisit APBN di proyeksi di 2025 antara 2,4-2,8%," tukasnya.
Seperti diketahui, baru-baru ini, Bank Dunia ikut menyoroti terkait program makan gratis yang dicanangkan oleh Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Bank Dunia mewanti-wanti agar program makan siang gratis jangan sampai membuat defisit fiskal.
Kala itu, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen menilai, program tersebut perlu direncanakan dengan matang.
Menurutnya, pemerintah perlu terlebih dahulu menentukan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut.
Intinya dipersiapkan dari sisi perencanaan serta anggarannya.
"Tergantung program seperti apa yang akan dilaksanakan dan bentuknya apa. Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan," kata Satu Kahkonen seperti dilansir Antara, Rabu (28/2) lalu.

