ANALIS MARKET (09/12/2024) : IHSG Berpotensi Koreksi Terbatas
Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya (06/12), IHSG ditutup naik 0.95%, tapi disertai dengan net sell asing sebesar Rp157 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBRI, PTRO, AMRT dan KLBF.
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street mayoritas meningkat hingga mencatatkan rekor tertinggi baru pada Jumat (6/12). Namun, Dow Jones turun setelah data pekerjaan AS pada November menunjukkan hasil sedikit diatas perkiraan, sehingga mendukung The Fed memangkas suku bunga lagi pada bulan ini. Indeks S&P 500 naik 0,25% ke posisi 6.090,27 dan Nasdaq naik 0,81% menjadi 19.859,77, yang didorong oleh kenaikan saham Tesla, Meta Platforms, dan Amazon. Sedangkan, Dow Jones menurun 123,19 poin (0,28%) ke level 44.642,52. Dari sisi laporan ketenagakerjaan November yang dirilis pada Jumat pagi waktu AS, menunjukkan bahwa jumlah lapangan kerja non- farm meningkat sebanyak 227 ribu, lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones sebesar 214 ribu, dan merupakan peningkatan besar dibandingkan dengan kenaikan yang direvisi ke atas sebesar 36 ribu pada Oktober. Sementara, tingkat pengangguran sedikit naik menjadi 4,2%, sesuai dengan ekspektasi.
Di sisi lain, Bursa saham Asia Pasifik sebagain besar memerah pada perdagangan Jumat (6/12). Pelaku pasar di Asia menilai data pengeluaran rumah tangga dari Jepang yang turun 1,3% pada Oktober YoY, lebih lambat dari ekspektasi penurunan 2,6%. Sementara itu, pengeluaran tumbuh 2,9% pada Oktober MoM, dibandingkan bulan September 0,4%. Selain itu, Reserve Bank of India (RBI) mempertahankan suku bunga acuan repo kebijakan pada 6,5%. Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,77%, dan indeks Topix melemah 0,55%. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,56% dan indeks Kosdaq terpangkas 1,43%. Investor terus memantau situasi politik di Korsel di tengah upaya untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol atas pernyataan singkatnya mengenai darurat militer pada awal pekan ini. Indeks ASX 200 Australia turun 0,64%, sedangkan Hang Seng Hong Kong naik 1,56%. Di sisi lain, investor mencermati data tenaga kerja AS pada Jumat pekan ini, di mana laporan tersebut dapat menjadi pertimbangan the Fed untuk memutuskan kebijakan suku bunga.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Senin (09/12), Fanny Suherman selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi koreksi terbatas. Support IHSG: 7250-7320 dan Resist IHSG: 7420-7480.”
Lebih lanjut disebutkan Trading Idea untuk hari ini, yaitu: PSAB, DEWA, BRPT, PTRO, PGAS, dan SRTG.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
PSAB, Spec Buy dengan area beli di 308, cutloss jika break di bawah 306. Jika tidak break di bawah 306, potensi naik ke 314-318 short term.
DEWA, Spec Buy dengan area beli di 114, cutloss jika break di bawah 112. Jika tidak break di bawah 114, potensi naik ke 120-124 short term.
BRPT, Buy if Break 960, dengan area jual di 970-980 short term. Jika belum break di atas 960, bisa coba beli di area 945. Cutloss di bawah 935.
PTRO, Spec Buy dengan area beli di 24500, cutloss jika break di bawah 24400. Jika tidak break di bawah 24500, potensi naik ke 25000-25250 short term.
PGAS, Spec Buy dengan area beli di 1615, cutloss jika break di bawah 1600. Jika tidak break di bawah 1615, potensi naik ke 1640-1660 short term.
SRTG, Spec Buy dengan area beli di 2570, cutloss jika break di bawah 2550. Jika tidak break di bawah 2550, potensi naik ke 2630-2670 short term.

