PEFINDO Berikan Peringkat idAA dengan Prospek Stabil untuk Bank bjb

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PEFINDO memberikan peringkat idAA atas Obligasi Keberlanjutan Berkelanjutan I/2024 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank bjb) (IDX: BJBR) dengan nilai maksimum Rp2 triliun. 

PEFINDO juga memberikan peringkat idA atas Surat Berharga Perpetual I/2024 dengan nilai maksimum Rp3 triliun. 

Pada saat yang sama, PEFINDO menetapkan kembali peringkat idAA untuk Bank bjb dan Obligasi Berkelanjutan I/2017, serta peringkat idA+ untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I – IV. 

Prospek peringkat tersebut adalah stabil. 

“Periode Rating berlaku sejak 09 September 2024 – 01 September 2025,” sebut pernyataan PEFINDO dalam rilis Kamis (05/12).

Dijelaskan, Peringkat Obligasi Subordinasi tersebut berada dua tingkat di bawah peringkat Bank bjb karena adanya risiko dari Obligasi Subordinasi ini dapat dihapusbukukan pada kondisi non-viability

Peringkat Surat Berharga Perpetual tersebut berada satu tingkat di bawah Obligasi Subordinasi, karena sifat Surat Berharga Perpetual yang junior terhadap Obligasi Subordinasi. 

Surat Berharga Perpetual diklasifikasikan sebagai modal inti tambahan, dan memiliki karakteristik kebijakan diskresi penuh dalam penangguhan kupon. 

Peringkat mencerminkan posisi Bank bjb yang sangat kuat di pasar captive di provinsi Jawa Barat dan Banten, kualitas aset yang sangat kuat, dan profil permodalan yang sangat kuat. 

Peringkat tersebut dibatasi oleh persaingan yang ketat di luar pasar captive dan rasio kredit bermasalah (NPL) segmen kredit produktif yang tinggi. 

Peringkat dapat dinaikkan jika Bank bjb mampu memperkuat profil bisnisnya secara substansial dan berkesinambungan, yang harus disertai dengan peningkatan profil keuangan secara keseluruhan. 

Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika profil bisnis Bank bjb mengalami penurunan yang signifikan dan terus-menerus, yang dapat diakibatkan oleh hilangnya kehadiran atau melemahnya kualitas dari pasar captive-nya. 

“Tekanan untuk penurunan peringkat juga dapat berasal dari pelemahan signifikan profil keuangan secara keseluruhan,” sebut pernyataan PEFINDO. 

Didirikan pada tahun 1961, Bank bjb merupakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang fokus di provinsi Jawa Barat dan Banten.

Pada akhir September 2024, 75,55% saham Bank bjb dimiliki oleh pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten di wilayah Jawa Barat dan Banten, dan sisanya sebesar 24,45% dimiliki oleh publik.