Mentan Bersyukur Produksi Padi Dalam Negeri Melimpah Nyaris 31 Juta Ton
Pasardana.id - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengucap syukur lantaran produksi beras dalam negeri hingga akhir Desember 2024 yang mencapai hampir 31 juta ton lebih.
"Produksi padi terakhir itu alhamdulillah 30 juta ton, hampir 31 juta ton (hingga Desember 2024)," kata Mentan kepada awak media usai Rapat Koordinasi bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo dan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI, Tandyo Budi R untuk mewujudkan swasembada pangan di Kantor Kementan, seperti dilansir Antara, Senin (30/12).
Mentan Amran mengatakan, capaian produksi padi yang hampir mendekati 31 juta ton tersebut merupakan hal yang menggembirakan, mengingat beberapa faktor cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang tahun.
"Tahun ini kan itu (produksi padi) 30 juta ton lebih, kalau tidak salah kita itu hanya minus 500 ribuan ton dari tahun sebelumnya. Padahal ada El Nino, ada La Nina, ada kekeringan," ungkap Mentan.
Sementara itu, pada awal tahun mendatang diproyeksikan adanya potensi defisit besar dalam produksi padi.
Proyeksi awal ini bahkan menyebutkan kemungkinan kekurangan pasokan padi bisa mencapai sekitar lima juta ton.
Hal tersebut dikarenakan dampak dari adanya fenomena cuaca El Nino dan La Nina yang menyebabkan kekeringan dan gangguan iklim yang cukup signifikan di beberapa daerah penghasil padi.
Namun, dengan adanya ancaman tersebut, Amran menyebut, produksi padi Indonesia hanya mengalami penurunan kecil, yakni sekitar 500 ribu ton dari tahun sebelumnya.
"Yang rencananya dulu itu kita prediksi itu bisa defisit sekitar lima juta ton. Tapi alhamdulillah ini hanya 500 ribu ton atau 0,5 juta ton," kata dia.
Dirinya pun meyakini, kalau Indonesia pada 2025 sudah terbebas dari impor beras, mengingat produksi di tahun tersebut ditargetkan mencapai 32 juta ton.
Bahkan, saat ini pihaknya menargetkan untuk mencapai swasembada pangan secepatnya sesuai arahan dari Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita.
"Kalau swasembada jangan impor lagi. Itu cari persoalan lagi," ujar Mentan.
Ia menjelaskan, produksi pada 2025 meningkat secara tahunan sebanyak satu juta ton dibandingkan 2024. Sehingga dirinya optimis bahwa hal tersebut bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.

