BEI Bersama SRO Gelar Capital Market Journalist Workshop di Labuan Bajo

Foto : Pasardana.id

Pasardana.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menggelar Capital Market Journalist Workshop di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (31/10/2024).

Dalam kegiatan tahunan ini, mengusung tema ‘Advancing a Trusted and Inclusive Indonesia Capital Market’.

Di kesempatan tersebut, Antonius Hari P. M. selaku Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal menyampaikan bahwa pihaknya akan memenuhi target semua regulasi yang diamanatkan UU P2SK pada akhir tahun 2024 ini.

“Ada 18 amanat (undang-undang) harus dirilis dalam waktu dekat. Saat ini tinggal harmonisasi di Kemenkum HAM, mudah-mudahan Desember ini (dirilis),” kata Hari.

Sedangkan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengungkapkan, bahwa terdapat tiga perusahaan mercusuar (lighthouse) yang berencana melangsungkan Initial Public Offering (IPO) pada akhir tahun ini.

Kriteria ketiga perusahaan itu diantaranya; memiliki kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp3 triliun, dan memenuhi aturan free float sebesar 20 persen.

"Kita harap kita bisa penuhin tiga itu," ujar Iman.

Diketahui, BEI sendiri, menempati peringkat ke-7 secara global dalam jumlah IPO pada tahun 2024 dan peringkat pertama di antara bursa ASEAN sejak 2018.

Sementara itu, Antonius Herman Azwar selaku Direktur KPEI mengungkapkan, Dana Jaminan per September 2024 mencapai Rp8,38 triliun, meningkat dari Rp7,74 triliun di akhir tahun 2023.

Adapun untuk Cadangan Jaminan per September 2024, tercatat sebesar Rp199,44 miliar.

Sementara itu, Samsul Hidayat selaku Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyoroti kenaikan jumlah Single Investor Identification (SID) pasar modal selama tahun 2024, yang meningkat sebesar 17%.

Dimana, kepemilikan aset investor asing mencapai 41% dari total aset pasar modal Indonesia.

“Ini patut kita apresiasi,” tandasnya.