ANALIS MARKET (08/9/2023) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan
Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (7/9), IHSG ditutup melemah 41,14 poin (-0,59%) ke level 6.954,81.
IHSG melemah sejalan dengan mayoritas bursa regional menyusul rilis data posisi cadangan devisa Indonesia (Ags-23) mengalami penurunan menjadi US$137,1 miliar dari bulan sebelumnya US$137,7 miliar (Jul23).
Dari eksternal, rilis data neraca perdagangan China (Ags23) tercatat surplus US$68,36 miliar atau di bawah perkiraan US$78 miliar, dan bulan sebelumnya US$80,60 miliar (Jul-23).
Selain itu, cadangan devisa China (Ags-23) tercatat sebesar US$3,16 triliun atau di bawah perkiraan US$3,18 triliun, dan bulan sebelumnya US$3,20 triliun (Jul-23).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,17%), S&P500 (-0,32%), dan Nasdaq (- 0,89%).
Saham-saham teknologi mengalami penurunan terbesar, dipimpin oleh penurunan saham Apple (-2,9%) menyusul berita mengenai niat Tiongkok untuk memperluas larangan terhadap iPhone di entitas-entitas milik negara.
Selain itu, saham pembuat chip Nvidia (-1,7%) dan AMD (-2,5%).
Sebaliknya, DJIA berhasil menguat didorong kenaikan saham Intel (+3,2%) dan McDonald's (+1%).
Dari segi data, klaim pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan menunjukkan kuatnya pasar tenaga kerja yang dapat membuka jalan bagi The Fed untuk mempertahankan sikap hawkishnya.
Klaim pengangguran mingguan mencapai 216.000, di bawah ekspektasi 234.000, dan biaya tenaga kerja pada kuartal kedua melampaui ekspektasi.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Konsumen Indonesia (Agst-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (08/9).

