Polusi Udara di Jakarta, Jokowi Beri Solusi : Pindah ke IKN, Transportasi Massal, Kendaraan Listrik

Foto : istimewa

Pasardana.id - Akhir-akhir ini banyak warga masyarakat yang mengeluh polusi udara di DKI Jakarta yang semakin parah.

Keluhan tersebut banyak dilontarkan di media sosial, seperti Twitter.

Salah-satunya dari akun Twitter Piotr Jakubowski @piotrj, yang menyarankan penggunaan masker terkait kondisi udara di Jakarta.

Co-founder aplikasi kualitas udara nafas ini menampilkan data kualitas udara di beberapa wilayah Jakarta terdeteksi sangat tidak sehat.

"Jakarta sesak nafas. Polusi udara pagi ini 40 kali di atas guideline. Kalau polusi bertahan sehari, bernafas di Tarumajaya seperti ngerokok 9 batang. Pulau Seribu malah 10x di atas guideline. Jangan lupa pakai masker," sebutnya.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, bahwa kondisi tersebut sebenarnya sudah berlangsung sejak lama dan bukan hanya sekarang.

"Polusi itu tidak hanya hari ini. Sudah bertahun-tahun kita alami di Ibu Kota Jakarta ini. Bertahun-tahun kita alami. Dan ya salah satu solusinya adalah mengurangi beban Jakarta. Sehingga bagian nanti digeser ke Ibu Kota Nusantara," ujar Presiden usai meresmikan Indonesia Arena di Kompleks GBK, Jakarta, Senin (07/8).

Lebih lanjut, Presiden Jokowi pun mendorong masyarakat untuk lebih banyak menggunakan transpormasi massal seperti LRT, MRT, dan kereta cepat. 

Karena itu, Jokowi memerintahkan agar semua rute MRT dan LRT diselesaikan. Sebab moda transportasi umum tersebut akan mengurangi polusi.

"Tapi juga moda transportasi massal itu harus. MRT itu harus selesai, semua rute. LRT untuk semua rute selesai. Kereta cepat. Itu moda transportasi yang akan mengurangi polusi," tuturnya.

Selain penggunaan transportasi massal, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyinggung soal pemanfaatan kendaraan listrik yang dinilai mampu menekan polusi. 

Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa pemerintah mendorong pemakaian kendaraan listrik.

"Termasuk nantinya pemakaian mobil listrik. Kenapa kita berikan dorongan, karena itu," pungkasnya.