Ada Kabar PTIS Tengah Dilirik LKH

foto : dok. PTIS

Pasardana.id -  Lo Kheng Hong (LKH), investor kawakan pasar modal Indonesia dikabarkan tengah menjajaki berinvestasi pada PT Indo Straits Tbk (IDX: PTIS).

Menurut sumber Pasardana.id, LKH tengah mempelajari beberapa emiten yang layak menjadi sasaran investasi berikutnya.

Sumber itu menyebutkan, hal itu ditopang laporan keuangan yang terbilang cukup bagus di kuartal I 2023.

Saham emiten jasa kelautan terpadu dalam pekerjaan konstruksi sipil kelautan untuk perusahaan jasa migas dan logistik tersebut, terpantau berhasil melesat lebih dari 30 persen sebulan ini.

Diyakini, bahwa investor asing dan lokal cukup aktif bertransaksi sehingga terjadi ledakan volume perdagangan yang menyebabkan harga terjaga.

Dilansir dari situs resmi perseroan, PTIS didirikan pada 1985, menjadi salah satu perusahaan teknik kelautan yang paling dikenal di Indonesia, melayani para pelanggan terutama di industri pertambangan minyak dan gas serta batu bara.

Selama bertahun-tahun, PTIS yang merupakan anak perusahaan dari sebuah korporasi berbasis di Singapura yakni Straits Corporation Pte. Ltd. telah membangun reputasi yang baik dalam bidang keahlian tertentu, seperti jasa rekayasa kelautan terintegrasi dan jasa dukungan logistik kelautan.

Untuk jasa rekayasa kelautan terintegrasi, perseroan melakukan pengangkatan lepas pantai, pekerjaan pengerukan dan reklamasi, layanan pasokan lepas pantai untuk industri pertambangan minyak dan gas serta batu bara.

Sedangkan untuk jasa dukungan logistik kelautan, perseroan mendukung logistik kelautan untuk para pelanggan di industri pertambangan minyak dan gas serta batu bara.

PTIS mengoperasikan lebih dari 33 unit armada dan peralatan terapung lainnya yang terdiri dari berbagai ukuran.

Saham PTIS pada 23 Mei berada di harga 264 per saham. pada 27 Juni menyentuh Rp720. Adapun saat ini masih berada di level 640 pada penutupan perdagangan Jumat (9/7/2023).

Sedangkan Price Earning Ratio (PER) pada akhir Maret 2023 berada di 17,72 X dan ditaksir menjadi 4,43 X pada akhir 2023 jika mengacu pada wahana perdagangan IPOT.