BPS Catat Penurunan Ekspor Indonesia di Januari 2022 Sebesar 6,36 Persen

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia di Januari 2023 mencapai 22,31 miliar dolar AS.

Jika dibandingkan dengan ekspor pada Desember 2022, angka tersebut mengalami penurunan sebesar 6,36 persen.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah menuturkan, ekspor nonmigas di Januari 2023 tercatat turun sebesar 6,84 persen atau mencapai 20,83 miliar dolar AS dibandingkan Desember 2022.  

"Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekspor bulan Januari memiliki pola yang sama bila dibandingkan dengan Desember, yaitu mengalami penurunan secara month-to-month (mtm)," ujar Habibullah dalam rilis resmi BPS di Jakarta, Rabu (15/2).

Habibullah menambahkan, penurunan ekspor nonmigas ini melanjutkan penurunan yang terjadi pada bulan sebelumnya yakni Desember 2022.

Selain itu, BPS juga mencatat, pada Desember 2022 ekspor nonmigas turun 1,10 persen terhadap November 2022.

Adapun, penurunan ekspor nonmigas pada lima bulan terakhir ini terjadi baik dari sisi nilai maupun volume.

"Penurunan ekspor nonmigas sebesar 0,84 persen pada Januari 2023 terhadap bulan sebelumnya disebabkan penurunan bahan bakar mineral atau kode HS 27 sebesar 8,19 persen, biji logam, kerak dan abu sebesar 36,44 persen, komoditas lemak hewani nabati sebesar 9,95 persen, besi dan baja sebesar 9,26 persen," kata dia.

Sementara itu, terkait ekspor migas, angkanya masih mengalami peningkatan secara mtm sebesar 0,98 persen.

Peningkatan ini didorong oleh hasil minyak yang naik 71,41 persen, lantaran volumenya naik sebesar 51,47 persen.  

"Kalau dibandingkan secara year-on-year, secara total bulan Januari 2023 dibandingkan dengan Januari tahun 2022 ekspor masih tumbuh positif sebesar 16,37 persen. Kendati demikian, pertumbuhan ekspor Januari 2023 secara year-on-year mengalami perlambatan dibanding pertumbuhan Januari 2022," ucapnya.