Selain IPO, Pertamina Geothermal Energy Juga Incar USD600 Juta Dari Investor Surat Utang

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Selain melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk juga akan menerbitkan surat utang senior senilai USD600 juta sampai dengan USD800 juta pada semester pertama tahun 2023 melalui pasar modal internasional.

Rencana itu terungkap dalam prospektus calon emiten panas bumi itu pada laman e-IPO, Rabu (01/2/2023).

Dijelaskan, dana hasil penerbitan Surat Utang Global akan digunakan utamanya untuk pelunasan Facilities Agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara Perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri Tbk (IDX: BMRI) sebagai Facility Agent.

Adapun pelaksanaan penerbitan Surat Utang Global termasuk jangka waktu serta syarat dan ketentuan penerbitan lainnya tetap bergantung pada kondisi pasar dan faktor-faktor lainnya.

Selain itu, Surat Utang Global tidak akan ditawarkan melalui Penawaran Umum.

Lebih lanjut diungkapkan, penawaran Surat Utang Global tersebut nantinya akan dilakukan melalui dokumen penawaran tersendiri.

Sehingga  perseroan wajib, antara lain; untuk mendapatkan pendapat kewajaran dari Kantor Jasa Penilai Publik dan melakukan keterbukaan informasi kepada publik.

Dalam prospektus tersebut juga tertera rasio jumlah aset kewajiban terhadap jumlah aset 0,5 kali.

Rasio kewajiban terhadap ekuitas 0,9 kali.

Rasio cakupan utang (DSCR) 10,2 kali.

Lalu, rasio cakupan bunga (ICR) 27,2 kali.