BPJS Ketenagakerjaan Targetkan 10 Juta Peserta di 2023

Pasardana.id - BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) menargetkan 10 juta peserta baru di tahun 2023.
Bahkan tidak tangung-tanggung, hingga tahun 2026 targetnya ada sebanyak 70 juta penduduk yang mengikuti kepesertaan.
Deputi Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJamsostek, Oni Marbun dalam taklimat media di Jakarta, Selasa (10/1/2023) kemarin mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan menyasar target yang berasal dari bukan penerima upah (BPU) atau non formal.
Karena menurutnya, masih banyak potensi yag belum diambil dari sektor tersebut.
"Jadi di rumah, misalkan bibi, supir atau tukang bakso bisa didaftarkan hanya lewat dengan aplikasi Jamsostek Mobile (JMO)," ujarnya.
Oni mengungkapkan, saat ini pekerja yag terlindungi BPJamsostek masih sangat rendah.
Kata Oni, dari potensi 70 juta pekerja baik formal maupun non formal, baru ada 36 juta pekerja yang masuk ke dalam kepesertaan atau kurang lebih setengahnya.
"Sebagian besar, 85% - 90% itu penerima upah atau dari sektor formal, sementara bukan penerima upah (BPU) atau non formal, baru sisanya. Padahal, sebagian besar pekerja kita itu BPU," bebernya.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan, Budi Hananto mengatakan, untuk menarik lebih banyak kepesertaan, manfaat JMO juga bakal ditingkatkan ke depan.
Misalnya, JMO bakal menjadi e-wallet dan melakukan berbagai transaksi, misalnya untuk pembayaran kredit kepemilikan rumah (KPR) dengan adanya diskon.
"Terus sekarang di JMO juga ada dana siaga. Kita kerja sama dengan Bank Raya. Ini bukan pinjol ya, tapi mereka bisa mendapatkan dana siaga dengan persyaratan tertentu. Tapi tidak diasosiasikan dengan pinjaman online, tapi pinjaman lewat perbankan cuman kita fasilitasi lewat JMO," tandasnya.