Mendag Lepas Ekspor Produk Tekstil PT Sritex Senilai USD3,71 Juta
Pasardana.id - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melepas ekspor tekstil dan produk tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (PT Sritex) (IDX: SRIL) senilai US$3,71 juta atau setara dengan Rp55.203.075.000 (kurs Rp 14.835).
Produk tekstil sebanyak 50 kontainer ini akan diekspor ke-20 negara.
Zulkifli menuturkan, momentum ekspor kali ini sebagai tanda bahwa industri tekstil dan produk tekstil Indonesia mulai bergeliat dan bangkit di tengah pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.
"Pelepasan ekspor ini menjadi momentum dalam mendorong pemulihan ekonomi dan kebangkitan industri tekstil Indonesia," ujar Zulkifli, Kamis (15/9).
Zulkifli juga menyampaikan, produk tekstil yang diekspor mencakup garmen, kain jadi, dan benang dengan tujuan ekspor ke-20 negara di dunia, seperti; Swedia, Thailand, Malaysia, Brasil, Bangladesh, Portugal, Polandia, Republik Dominika, Mesir, Meksiko, Jepang, Argentina, Yordania, Persatuan Emirat Arab, Korea Selatan, Turki, Spanyol, India, Amerika Serikat, dan Qatar.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli juga menyampaikan, bahwa Indonesia merupakan negara urutan ke-16 sebagai negara eksportir tekstil dan produk tekstil dengan pangsa pasar sebesar 1,44 persen pada 2021.
Pada periode ini, ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pada 2021, nilai ekspor tekstil produk tekstil Indonesia mencatatkan nilai sebesar USD12,9 miliar, naik 25,52 persen dibandingkan 2020 yang tercatat sebesar USD10,5 miliar," ucapnya.
Selain itu, beberapa negara tujuan ekspor tekstil Indonesia juga mengalami pertumbuhan signifikan.
Adapun kelima negara dengan kenaikan signifikan, yakni; Honduras naik 140 persen, Swedia 58,8 persen, Meksiko 49,1 persen, Bangladesh naik 46,6 persen, dan Kanada 44,3 persen.
"Hal ini menunjukkan kinerja ekspor TPT Indonesia ke dunia terus mengalami peningkatan nilai dan mampu memanfaatkan peluang pasar dunia, khususnya negara tujuan ekspor non tradisional," kata Zulkifli.
Masih terkait ekspor, dikatakan Mendag, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar dalam satu bulan paling tidak ada tiga misi dagang ke luar negeri, terutama ke pasar baru.
"Ini saya akan buat perjanjian dengan Mesir, maka nanti kami selesaikan. Kemudian ke Nigeria, Maroko, dan beberapa negara Afrika. Selain itu juga (tetap mempertahankan) pasar tradisional," ujarnya.

