Konsumsi Meningkat, Kuota BBM Subsidi Semakin Menipis
Pasardana.id - Kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, yakni Solar dan Pertalite semakin menipis.
Hal tersebut disebabkan oleh konsumsi yang semakin meningkat.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengungkapkan, konsumsi BBM Subsidi pada semester pertama 2022 mengalami kenaikan dimana penyalurannya sudah melebihi 50 persen dari yang ditetapkan.
“Hingga Juni 2022, BBM Solar subsidi sudah tersalurkan 8,3 juta kilo liter (KL) sementara kuotanya sebanyak 14,9 juta KL,” ujarnya.
Sementara untuk realisasi konsumsi Pertalite hingga Juni 2022 mencapai 14,2 juta KL. Adapun kuota BBM dengan nilai oktan 90 ini sebanyak 23 juta KL.
Jika dibandingkan dengan realisasi konsumsi BBM Subsidi di bulan Januari-Mei 2022, terjadi kenaikan konsumsi Solar Subsidi sebanyak 22,7 persen dan Pertalite naik sekitar 21,16 persen.
Adapun Solar saat ini tersisa 6,6 juta KL dan Pertalite tinggal 8,8 juta KL.
Dengan kondisi tersebut, kuota BBM Subsidi semakin menipis.
Sebelumnya, pada akhir Juni 2022 yang lalu, Irto menilai, dari tren konsumsi BBM Subsidi jika tidak dilakukan pengaturan akan ada potensi over quota.
“Diproyeksikan, realisasi 2022 untuk Pertalite bisa mencapai 28 juta KL, padahal kuota Pertalite di sepanjang tahun ini sebanyak 23,05 juta KL. Hal serupa juga untuk Solar. Jika tidak dilakukan pembatasan maka akan terjadi kelebihan konsumsi sebesar menjadi sebanyak 17,3 juta KL. Sedangkan kuota solar tahun ini adalah 14,91 juta KL. Artinya, bila tidak dilakukan pengaturan maka akan ada over kuota,” jelasnya.
Lebih lanjut Irto menekankan, sampai saat ini pembatasan pembelian Pertalite dan Solar belum bisa dilakukan karena pihaknya masih menunggu penyelesaian revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
"Kita masih menunggu revisi Perpres 191," tuturnya.
Adapun saat ini, Pertamina Patra Niaga telah mencatatkan masyarakat yang telah mendaftarkan BBM Subsidi melalui website My Pertamina sebanyak 400.000 kendaraan.

