Topang Kinerja, DILD Angkat Moedjianto Soesilo Jadi Wakil Direktur Utama

Pasardana.id - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Intiland Development Tbk (IDX: DILD) pada Rabu (20/7/2022) siang, menerima laporan keuangan tahun 2021 dan mengangkat Moedjianto Soesilo Tjahjono selaku Wakil Direktur Utama Perseroan.
Selain penambahan anggota Direksi tersebut, tidak ada perubahan lain pada jajaran Direksi maupun Dewan Komisaris Perseroan.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD, Archied Noto Pradono mengatakan, penambahan anggota Direksi akan memperkuat struktur manajemen untuk peningkatan kinerja secara jangka panjang.
“Pak Moedjianto memiliki kompetensi dan pengalaman panjang berkecimpung di industri properti, marketing, dan hospitality,” ujar dia kepada media, Rabu (20/7/2022).
Archied mengakui, minat beli dan investasi properti masyarakat mulai tumbuh kembali, ditandai dengan tren penjualan dalam enam bulan terakhir.
“Kami terus memantau dinamika pasar properti serta arah perkembangan perekonomian nasional. Peluncuran proyek baru, khususnya di segmen mixed-use & high rise kami tetap siapkan, tetapi menunggu momentum terbaik dan mempertimbangkan daya serap pasar,” ungkap Archied.
Asal tahu saja, pada semester pertama tahun ini, Perseroan meluncurkan beberapa pengembangan baru di proyek-proyek berjalan.
Pengembangan baru tersebut, antara lain; area komersial Aurora di Graha Natura dan pengembagan proyek kawasan industri baru Batang Industrial Park yang berlokasi di Batang, Jawa Tengah.
Perseroan terus berupaya menjaga kinerja perusahaan dan tetap fokus menjalankan empat strategi utama pertumbuhan.
Keempat strategi tersebut, yakni; pertumbuhan secara organik, peluang akuisisi, menjalankan kerjasama strategis melalui kerjasama operasi maupun suntikan modal, serta pengelolaan modal dan investasi.
Ia melanjutkan, perseroan membukukan pra penjualan sebesar Rp803 miliar.
Penjualan dari segmen pengembangan Kawasan Perumahan memberikan kontribusi terbesar mencapai Rp479 miliar atau 60 persen dari keseluruhan.
Kontributor berikutnya berasal dari segmen pengembangan Kawasan Industri yang mencatatkan pra penjualan sebesar Rp214 miliar atau 26 persen, serta segmen pengembangan Mixed-Use & High Rise senilai Rp110 miliar atau sebesar 14 persen.
Adapun penjualan dari proyek-proyek yang berlokasi di Surabaya memberikan kontribusi pra penjualan sebesar Rp422 miliar atau 53 persen dari keseluruhan.
Sisanya, sebesar Rp380 miliar atau 47 persen berasal dari penjualan di proyek-proyek yang berlokasi di Jakarta dan Tangerang .
“Kami terus berusaha mengejar target penjualan di semester kedua melalui peluncuran produk-produk baru maupun pengembangan proyek baru,” jelas Archied.
Selain itu, perseroan mencatat pendapatan berkelanjutan sebesar Rp338 miliar, atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat senilai Rp333 miliar.
“Kontribusi recurring income bersumber dari pernyewaan perkantoran, seperti South Quarter dan Intiland Tower, juga pengelolaan sarana dan prasarana, serta fasilitas golf dan olah raga yang berlokasi di Jakarta maupun Surabaya,” kata Archied,
Tahun ini, lanjut dia, perseroan berupaya mendorong peningkatan penjualan lahan industri dan produk pergudangan.
Pasalnya, tingkat kebutuhan terhadap lahan industri dan properti pergudangan cenderung meningkat cukup pesat belakangan ini.
Mengantisipasi trend tersebut, Perseroan telah memiliki sejumlah portofolio proyek untuk lahan industri maupun pergudangan.