TLKM Tetapkan Rasio Pembayaran Dividen 60 Persen
Pasardana.id - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia Tbk (IDX: TLKM), yang berlangsung Jumat, 27 Mei 2022, menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp149,97 per lembar saham.
Mengutip keterangan resmi emiten telekomunikasi BUMN ini, disebutkan bahwa pembayaran dividen tunai akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2022.
Bagi pemodal yang berminat akan dividen itu, wajib masuk dalam dalam Daftar Pemegang Saham TLKM pada penutupan perdagangan per tanggal 9 Juni 2022.
Dengan demikian, total pembayaran dividen sebesar Rp14,86 triliun atau 60 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2021 (dividend payout ratio).
Sedangkan, sisanya sebesar 40 persen atau Rp9,9 triliun dicatatkan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk pengembangan usaha dibidang digital connectivity, digital platform, dan digital services, di antaranya pengembangan data center dan penguatan kapabilitas cloud yang diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan pendapatan di masa mendatang.
RUPST itu juga memutuskan tidak ada perubahan kepengurusan perseroan.
Direktur Utama TLKM, Ririek Adriansyah mengatakan, perseroan akan terus memperkuat kapasitas dan kapabilitas di bisnis digital sejalan dengan langkah transformasi perusahaan untuk menjadi digital telco.
“Di tahun 2022, Telkom secara konsisten akan memperkuat jaringan untuk menghadirkan layanan broadband yang berkualitas baik di mobile maupun fixed dengan jangkauan terluas di Indonesia,” papar dia.
Ia melanjutkan, hal itu sebagai upaya penting untuk memperkuat posisi perseroan sebagai pemimpin pasar pada domain digital connectivity.
Selain itu, TLKM tengah meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pada lini bisnis pusat data dan cloud serta berbagai wahana daring lain, seperti analisis data dan keamanan yang sekaligus juga merupakan cara bagi terciptanya berbagai solusi digital services sesuai kebutuhan pelanggan.
“Kami percaya, di masa depan, Telkom akan tetap memiliki prospek usaha dan pertumbuhan yang baik, seiring tiga pilar bisnis tersebut yang semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat,” tutup Ririek.

