Sunday Ins Ingin Jadi Pemain Utama Insurtech Di Indonesia
Pasardana.id - PT Sunday Ins Indonesia atau Sunday bertekad menjadi pemain utama di industri asuransi Indonesia, khususnya bisnis insurtech, melalui pelayanan yang inovatif dan personal yang dapat menjangkau dan memenuhi kebutuhan konsumen.
CEO dan Pendiri Sunday Ins Indonesia, Cindy Kua menegaskan, produk teknologi dan kemampuan ‘data science’ yang ada ditambah dengan pengalaman dan pemahaman yang mendalam akan pasar lokal di Indonesia, akan menjadi kekuatan yang luar biasa untuk tumbuh pada tahun 2022.
Untuk lebih menggenjot kinerja, kata dia, Sunday telah mengangkat Vinia Lestianti Erwin, selaku Chief of Business Development and Partnership Officer of Sunday.
“Kolaborasi dengan Vinia akan memberikan solusi pembeda yang sangat dibutuhkan dalam memperkecil celah antara asuransi kesehatan yang terjangkau dan asuransi umum yang ada saat ini. Kami sangat bersemangat menyambut Vinia untuk bergabung sebagai bagian dari percepatan pertumbuhan kami," beber dia kepada media, Rabu (6/4/2022).
Ia menambahkan, dengan bergabungnya Vinia, diharapkan akan mendorong makin berkembangnya inklusi keuangan sektor perasuransian kesehatan, khususnya bagi sektor bisnis dan masyarakat umum, melalui pelayanan dan produk insuretech yang menarik dan mudah di-akses.
“Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun bekerja di Indonesia dengan institusi keuangan dan perbankan terkemuka dunia, Vinia akan terlibat dalam membangun kerjasama yang bermakna, seiring dengan visi Sunday untuk mengintegrasikan asuransi pada setiap ekosistem yang ada di Indonesia,” jelas dia.
Adapun Vinia pernah menjabat Chief of Partnership Distribution Officer, PT Avrist Assurance dan Vice President of Retail Banking Insurance Business di Citibank, N.A.
Vinia memiliki rekam jejak kesuksesan dalam memberikan hasil terbaik disepanjang perjalanan karir-nya.
Kini, Vinia bergabung dengan Sunday, sebuah startup InsureTech yang dikenal memiliki dukungan keuangan yang kuat dari perusahaan-perusahaan fintech di Asia Tenggara, melalui investor blue chip seperti; Vertex Ventures, Quona Capital dan Tencent.
Menanggapi itu, Vinia mengatakan, dengan pengalaman selama 20 tahun memperdagangkan asuransi melalui cara-cara konvensional, penetrasi asuransi di Indonesia masih sangat rendah, yakni hanya sekitar 2 persen dari total populasi negeri ini.
Melihat pada besarnya populasi Indonesia, maka ini adalah potensi pasar yang luar biasa untuk pertumbuhan asuransi, ditambah dengan akselerasi teknologi digital yang dipicu oleh pandemic Covid, maka sangatlah tepat untuk mengembangkan strategi baru dalalm memasarkan asuransi untuk melakukan penetrasi pasar.
“Dengan alasan inilah, maka saya memutuskan untuk mengembangkan insurtech, karena saya sangat yakin bahwa insurtech akan berperan besar dalam meningkatkan penetrasi pasar asuransi Indonesia di masa depan. Saya melihat bahwa Sunday memiliki pasar dan pelayanan InsurTech yang terintigrasi dan juga didukung sepenuhnya oleh data, teknologi maupun perusahaan asuransi, maka Sunday berada satu langkah didepan para kompetitornya,” pungkas dia.

