APBN Surplus 0,06 Persen, Sri Mulyani : Pembiayaan Utang Menurun
Pasardana.id - Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada triwulan I tahun 2022 mengalami surplus sebesar Rp10,3 triliun atau setara dengan 0,06 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Surplus ini berasal dari pendapatan negara yang mencapai Rp501 triliun, sementara belanja negara tercatat sebesar Rp490,6 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, angka ini berbanding terbalik dengan kondisi periode yang sama di tahun 2021, dimana terjadi defisit sebesar Rp143,7 triliun.
Menurutnya, surplus APBN ini berdampak pada penurunan pembiayaan utang dan membuat posisi APBN sehat.
Pada triwulan I 2022, pembiayaan utang baru mencapai Rp139,4 triliun, sedangkan pada periode yang sama di tahun 2021, pembiayaan utangnya mencapai Rp332,8 triliun.
"Pembiayaan utang merosot atau turun tajam yaitu 58,1%. (Kondisi) Ini surplus dan pembiayaan utangnya merosot tajam, sehingga menggambarkan APBN mulai pulih kesehatannya," ujar Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN KITA di Jakarta, Rabu (20/4).
Lebih lanjut Bendahara Negara ini mengungkapkan, pemerintah akan terus berusaha mengakselerasi berbagai sektor belanja supaya bisa berdampak positif pada pemulihan ekonomi nasional dari pandemi Covid-19.
"Ini juga sejalan dengan langkah pemerintah melanjutkan program pemulihan ekonomi nasional yang berfokus pada isu kesehatan, perlindungan masyarakat, serta penguatan UMKM dan dunia usaha," pungkas Ani, sapaan akrab Sri Mulyani.

