Inovasi Selamatkan Kinerja BUMD Selama Masa Pandemi

Foto : Dok. BUMD Award

Pasardana.id - Inovasi menjadi kata kunci bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam mempertahankan kelangsungan usaha pada masa pandemi Covid 19 yang telah berlangsung 2 tahun belakangan ini.

Hal itu merupakan salah satu temuan BUMD Award 2022 seperti disampaikan Ketua Dewan Juri, Djohermansyah Djohan saat membacakan hasil penjurian di Jakarta, Rabu (20/4/2022).

Ia menyebutkan, secara umum, hampir semua BUMD, relatif mampu menghadapi dampak Pandemi Covid-19 dengan baik bahkan terus mengalami peningkatan.

Ia memberi contoh, BUMD sektor air minum, kinerja dan layanannya tetap terjaga dengan baik, dan relatif paling tahan terhadap Pandemi Covid-19.

Implementasi dan penggunaan teknologi digital di Perusahaan Daerah Air Minum, untuk mendukung operasional dan meningkatkan layanan pelanggan, juga terlihat makin intensif.

Sedangkan BUMD sektor keuangan, terutama BPD dan BPR, terkena dampak yang sangat besar.

“Berkat inovasi dan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan bisnisnya, maka BPD dan BPR-BPR, masih mampu menjaga kinerja dan layanannya dengan baik,” ungkap dia.

Sedangkan BUMD dan Dinas sektor pariwisata, adalah sektor yang paling besar terkena dampak Pandemi Covid-19. Namun, dengan kesigapan dan inovasinya, mampu meredam tantangan yang ada.

BUMD Dinas Pengelola Pasar juga makin intens dalam membangun pasar modern. Adapun BUMD sektor infrastruktur dan aneka usaha, mampu bertahan dan menjaga kinerjanya di masa pandemi ini.

Khusus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang  dalam hal ini banyak diikuti oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), juga terus melakukan banyak inovasi berbasis teknologi digital dalam memberikan layanan kepada masyarakat di daerah.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPSDM Kementerian Dalam Negeri RI, Sugeng Hariyono mengatakan, bahwa dunia termasuk Indonesia, berjuang untuk pulih dari Covid-19.

Dalam hal ini, pemerintah daerah dan BUMD perlu memetakan portofolio usaha.

“Petakan, mana yang perlu bertahan, perlu didorong lebih cepat, dan lain-lain,” kata Sugeng.

Lebih lanjut Sugeng juga mengatakan, bahwa untuk memajukan BUMD, perlu langkah integratif dan sinergi. 

"Sinergi tersebut bisa bagus. Misalnya, kini ada 26 BPD dengan aset Rp796,45 triliun. Kredit yang disalurkan sebesar Rp473 triliun. Dengan aset besar tentu BPD bisa dorong ekonomi,” kata dia.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno mengatakan, bahwa kini penanganan Covid-19 di Indonesia makin membaik.

“Walhasil, kita kini di tatanan ekonomi baru,” kata dia. 

Sandi kemudian meminta BUMD se-Indonesia untuk jangan cepat puas diri.

“Teruslah inovasi, menaikkan kinerja, dan tancap gas,” kata Sandiaga.

Beberapa BUMD terbaik di Indonesia, diantaranya adalah; Perumda TKR Kab. Tangerang, Perumda Apa' Mening Kab. Malinau, Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng, Perumda Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu.

Selain itu, ada juga Bank Jatim, Bank DKI, Bank Sumsel Babel, BPR Bank BAPAS 69, Bank Sleman.

Sedangkan di sektor lain, ada MRT Jakarta, PT SPR (Sarana Pembangunan Riau), RSUD Iskak Tulungagung (BLUD), dan PT Food Station Tjipinang Jaya.