ANALIS MARKET (19/4/2022) : IHSG Diperkirakan Melemah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, Bursa AS ditutup sedikit melemah semalam (18/4): DJIA -0.11%, S&P500 -0.02%, dan Nasdaq -0.14%, yang kemungkinan diakibatkan oleh kenaikan US Treasury yield (yang telah mencapai level tertinggi sejak akhir 2018) dan kekhawatiran akan tingkat inflasi seiring kenaikan harga-harga komoditas. Sementara itu, stock futures terpantau naik seiring kelanjutan pengumuman laporan keuangan kuartal satu. Sejumlah data terkait pasar perumahan AS dijadwalkan rilis malam ini (housing starts” dan “building permits” bulan Maret). Yield UST 10 tahun terpantau naik 1.03% menjadi 2.86% dan USD Index naik 0.47% ke level 100.79.

Dari pasar komoditas, harga Brent terpantau naik +0.8% menjadi USD112.5/bbl, emas naik +0.12%, sementara batu bara turun -1.6% menjadi USD309/ton. Sementara itu, harga CPO (-0.08%) dan nikel (0.0%) cenderung stabil.

EIDO ditutup naik 1.3% ke level 24.74, sementara pada akhir perdagangan kemarin (18/4), IHSG ditutup naik +0.55% ke level 7,275.3, dengan net buy investor asing mencapai IDR 695.2 miliar. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net buy sebesar IDR 621.4 miliar, sementara pada pasar negosiasi tercatat net buy sebesar IDR 73.8 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh TLKM (IDR 304.4 miliar), BBRI (IDR 119.7 miliar), dan ASII (IDR 80.6 miliar), sementara net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BBCA (IDR 92.4 miliar), BMRI (IDR 89.1 miliar), dan TBIG (IDR 52.1 miliar). MDKA, BEBS, dan ASII menjadi top leading movers, sementara BUKA, BMRI, dan TPIA menjadi top lagging movers.

Terjadi penambahan 559 kasus baru COVID-19 di Indonesia pada Senin (18/4) dengan positivity rate sebesar 0.8% (kasus aktif: 50,969). Sementara itu, sebanyak 7,831 pasien dinyatakan sembuh di hari yang sama. Indonesia saat ini memiliki recovery rate sebesar 96.6%.

Hari ini, Selasa (19/4), Bank Indonesia dijadwalkan mengumumkan suku bunga acuannya untuk bulan ini (Cons: 3.5%; prev: 3.5%).

“Kami memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung melemah hari ini, akibat adanya sentimen negatif dari pasar global dan pelemahan harga komoditas batu bara,” sebut analis Samuel Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (19/4/2022).