Produksi Turun, ADRO Cetak Laba Sebesar USD933 Juta Pada Tahun 2021
Pasardana.id - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (IDX: ADRO) membukukan laba bersih senilai USD933,49 juta pada akhir tahun 2021, atau melonjak 539 persen dibandingkan tahun 2020, yang tercatat senilai USD146,92 juta.
Hasil itu melambungkan laba per saham dasar menjadi USD0,02927, sedangkan di akhir tahun 2020 hanya USD0,00459.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2021 telah audit emiten tambang batu bara ini yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (4/3/2022).
Sementara itu, dalam siaran pers, Presiden Direktur ADRO, Garibaldi Thohir menjelaskan, kondisi pasar yang kondusif turut mendukung kinerja perseroan pada tahun 2021.
“Industri batu bara memang ada siklusnya, jadi walaupun kami menyambut baik kondisi yang kondusif ini, kami akan tetap fokus pada efisiensi dan keunggulan operasional,” tutur dia kepada media.
Dia menjabarkan, pendapatan usaha sebesar USD3,993 miliar pada tahun 2021, atau naik 58 persen dari tahun 2020, terutama karena kenaikan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 70 persen.
Sedangkan produksi mencapai 52,70 juta ton batu bara, atau turun persen dan mencatat penjualan batu bara sebesar 51,58 juta ton, atau turun 5 persen secara tahunan.
Adapun pengupasan lapisan penutup tercatat sebesar 218,90 Mbcm pada tahun 2021, atau naik 4 persen secara tahunan, sehingga nisbah kupas tahun ini tercatat 4,15 kali. Hal itu dipicu kondisi cuaca buruk di sepanjang tahun mempengaruhi kegiatan pengupasan lapisan penutup.
Pada sisi lain, beban pokok pendapatan naik 14 persen secara tahunan menjadi USD2,23 miliar terutama karena kenaikan nisbah kupas dan biaya penambangan akibat kenaikan harga bahan bakar dan pembayaran royalti karena kenaikan ASP.

