Rilis White Paper, BI Siap Kebut Proyek Garuda

Foto : istimewa

Pasardana.id - Bank Indonesia merilis White Paper (WP) yang berisi rangkuman desain (high level design) pengembangan Digital Rupiah dengan menguraikan rumusan Central Bank Digital Currency (CBDC) bagi Indonesia, dengan mempertimbangkan asas manfaat dan risikonya.

Saat peluncuran WP di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (1/12), Gubernur BI, Perry Warjoyo mengatakan, Digital Rupiah adalah salah satu kebijakan sistem pembayaran untuk mempercepat digitalisasi, dan implementasinya akan dilakukan secara bertahap.

"Dimulai dari wholesale CBDC untuk penerbitan, pemusnahan dan transfer antar bank,” ujarnya.

Selanjutnya, sambung Perry, Digital Rupiah akan diperluas dengan model bisnis operasi moneter dan pasar uang.

Dan akhirnya, akan mengintegrasikan wholesale Digital Rupiah dengan ritel Digital Rupiah secara end to end.

Penerbitan WP pengembangan Digital Rupiah menjadi langkah awal BI dalam “Proyek Garuda”.

Proyek yang memayungi berbagai inisiatif eksplorasi atas berbagai pilihan dan desain arsitektur Digital Rupiah.

Menurut Perry, kunci dari Digital Rupiah adalah menegaskan fungsi BI sebagai otoritas tunggal yang menerbitkan mata uang. Termasuk mata uang digital.

Selain itu, lanjut Perry, Digital Rupiah juga memperkuat peran BI di kancah internasional dan mengakselerasi Ekonomi Keuangan Digital secara nasional.

“Bank Indonesia meyakini CBDC mampu menjaga kedaulatan Rupiah di era digital. Juga dapat mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital, serta memperluas inklusi keuangan,” ucap Perry.

Ditambahkan, semakin berkembangnya teknologi digital, membuat pengembangan mata uang digital bukan lagi pilihan tapi sebuah keniscayaan.

Bank-Bank Sentral terus melakukan eksplorasi dan uji coba untuk mengantisipasi perkembangan mata uang digital di masa depan.