Pembangunan Bendungan Rukoh Telan Anggaran Sebesar Rp1,560 Triliun

foto : dok PUPR

Pasardana.id - Kehadiran Bendungan Rukoh yang berada di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh akan mampu mengairi daerah irigasi Baroh Raya seluas 11.950 hektare, terutama di Kecamatan Sakti dan Keumala.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyatakan, Bendungan Rukoh merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebagai upaya untuk mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan di Provinsi Aceh.

"Jika ini rampung, akan mampu mengairi sebelas ribu hektare lahan pertanian. Bendungan ini juga akan memiliki peran ganda yakni banjir di sekitar Tiro akan teratasi, karena Rukoh ini daya tampungnya besar, namun volume air sungainya kecil," kata Menteri Basuki di sela-sela kunjungan ke lokasi pengerjaan Bendungan Rukoh, Rabu (19/10).

Ia menjelaskan, bendungan tersebut memiliki luas area genangan mencapai 716,10 hektare dan mampu menampung air hingga 128,66 juta meter kubik.

Saat ini, pengerjaan bendungan sudah mencapai di atas 40 persen.

"Sesuai instruksi Presiden, dalam setiap pembangunan infrastruktur, Kementerian PUPR harus selalu menitik beratkan pada aspek lingkungan dan estetika dan saya telah mengingatkan kontraktor agar dalam setiap pembangunan memperhatikan aspek ini," katanya.

Lebih lanjut Menteri Basuki menyampaikan, untuk pembangunan Bendungan Rukoh, pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp1,560 triliun yang terdiri atas konstruksi paket 1 Rp377 miliar, paket 2 Rp1,129 triliun, dan supervisi Rp53,6 miliar.

"Terkait anggaran, saya sudah minta langsung ke Menteri Keuangan untuk ditambah, termasuk juga untuk menyelesaikan 13 bendungan sampai tahun depan," ujar Menteri Basuki.

Sebagai informasi, Bendungan Rukoh merupakan salah satu dari 13 bendungan di Indonesia yang dibangun untuk dapat diselesaikan pada akhir 2023.

"Dengan progres yang sekarang ini bisa selesai tepat waktu, apalagi teknologi dan masalahnya sudah dikuasai betul, lahan juga sudah selesai, mudah-mudahan tidak ada masalah," ujarnya.

Menteri Basuki pun berharap, Bendungan Rukoh dapat diselesaikan lebih cepat dari batas waktu pada Desember 2023.

"Mudah-mudah tahun bisa selesai sebelum kontrak, kontraknya Desember 2023 dan harus dipercepat selesai pada Agustus 2023," pungkasnya.