Kemenkeu Kantongi Rp15 Triliun Dari Hasil Lelang SUN

Foto : istimewa

Pasardana.id - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari Selasa (11/10) dengan total penawaran yang masuk pada lelang kali ini tercatat sebesar Rp 15 triliun.

Meski di tengah kondisi pasar global yang masih volatile, lelang tersebut berhasil menarik partisipasi investor senilai Rp15 triliun atau lebih tinggi dari target indikatif sebesar Rp10 triliun.

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Deni Ridwan mengatakan, bahwa investor cenderung berhati-hati karena masih tingginya ekspektasi inflasi ke depan, dan adanya kekhawatiran terkait potensi terjadinya resesi global.

Selanjutnya, kata dia, investor masih menunggu rilis data inflasi AS pada hari Kamis (13/10) pekan ini.

Selain itu, The Fed masih bersikap hawkish terkait kebijakan normalisasi suku bunga yang diperkirakan masih agresif.

Namun demikian, kondisi domestik masih solid yang ditunjukkan antara lain kinerja APBN yang masih surplus dan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2022 sebesar USD130,8 miliar.

"Minat investor asing meningkat menjadi Rp2,88 triliun dari lelang sebelumnya sebesar Rp1,7 triliun,” ujar Deni.

Lebih lanjut dia menjelaskan, jumlah incoming bids dari investor asing mayoritas pada seri SUN tenor 6 dan 11 tahun yaitu Rp2,77 triliun atau 96,17% dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp1,55 triliun atau 18,87% dari total awarded bids.

Deni mencatat, Seri SUN dengan tenor 6 dan 11 tahun mendominasi demand investor pada lelang tersebut, yang mencapai 75,16% dari total incoming bids dan 76,64% dari total awarded bids.

Selain itu, incoming bids terbesar masih pada tenor 11 tahun yaitu Rp6,78 triliun (45,16% dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp2,35 triliun (28,59% dari total awarded bids).

Sedangkan awarded bids terbesar yaitu Rp3,95 triliun (48,05% dari total awarded bids) berasal dari tenor 6 tahun.

Di tengah kondisi pasar saat ini yang masih cenderung volatile karena pengaruh kondisi global, secara umum pergerakan yield SUN yang dilelang menguat.

Level WAY yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini turun sebesar 4-7 bps jika dibandingkan WAY pada lelang sebelumnya, kecuali tenor 6 tahun naik 9 bps.

"Dengan mempertimbangkan outlook turunnya kebutuhan pembiayaan APBN tahun 2022 melalui penerbitan SBN dan dinamika kondisi pasar keuangan terkini, maka pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp8,22 triliun,” bebernya.

Sementara itu, berdasarkan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2022 mendatang.