Bahlil Optimis Target Investasi Senilai Rp1.200 Triliun di 2022 Dapat Tercapai
Pasardana.id - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia optimis target investasi Rp1.200 triliun di 2022 bisa tercapai.
Keyakinan tersebut karena melihat pencapaian realisasi selama dua tahun terakhir yang berhasil melampaui target.
Adapun, perkembangan realisasi investasi pada 2020 mencapai Rp 826,3 triliun atau 101,1% dari target Rp 817,2 triliun.
Sementara pada 2021 realisasi ivestasi berhasil tembus mencapai Rp 901,02 triliun atau 100,1 persen dari target sebesar Rp900 triliun.
"Memang tidak mudah ke depan, tapi saya yakin dengan pengalaman dua tahun 2020 dan 2021 ada perubahan pola regulasi lewat Undang-Undang Cipta Kerja dan tingkat kebutuhan global terhadap SDA Indonesia. Saya yakin karena bapak presiden sangat konsisten untuk membangun hilirisasi maka target 1.200 t dapat kita wujudkan," tutur Bahlil dalam konferensi pers, Kamis (27/1/2022).
Bahlil mengatakan, untuk mewujudkan realisasi investasi sebesar Rp1.200 triliun tersebut, Kementerian Investasi/BKPM telah menyiapkan tiga strategi. Pertama pihaknya akan maksimalkan potensi investasi yang izin dan fasilitasnya sudah dilakukan.
"Kemarin saya sudah katakan bahwa beberapa perusahaan sudah dapatkan insentif kurang lebih 2.000 triliun lebih ini akan menjadi bagian terpenting akan menjadi prioritas kita," jelas Bahlil.
Kedua, pemerintah akan mengejar investasi-investasi yang mulai di-launching di awal 2021 dan pertengahan. Pemerintah akan mendorong agar kontruksi pembangunan dipercepat dari rencana.
Contohnya, dengan membangun pabrik selama 36 bulan, dan diajukan menjadi 30 bulan, sehingga bisa mempercepat realisasi dan menaikkan angka realisasi.
Ketiga, pemerintah tetap akan bertempur di Global. Ini menjadi penting karena kemampuan keuangan Indonesia di bank pasti berkurang atau tidak cukup untuk meningkatkan realisasi investasi Rp 1.200 triliun.
Oleh karenanya, dalam hal ini Menteri Bahlil akan membentuk tim khusus untuk melakukan kerja sama dengan pihak luar, seperti UAE, China, Korea, Jepang dan Amerika.
Lebih lanjut, selain tiga strategi di atas, terdapat juga dua syarat kunci untuk membuat realisasi investasi pada tahun ini bisa terwujud.
Pertama, pengendalian Covid di Tanah Air bisa dikendalikan dan kedua stabilitas politik.
Di sisi lain, secara bersamaan di dunia juga mengalami dua hal yang sama. Pertama masalah pengendalian Covid-19 dan kedua adalah pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
“Kalau kemudian pandemi Covid-19 [di Indonesia] tidak bisa dikendalikan, atau ada persoalan politik yang tidak menyejukkan, itu kami harapkan tidak terjadi. Mungkin itulah salah satu bagian yang diinginkan oleh pengusaha untuk tolong dipertimbangkan agar ada kemungkinan menghindari hal-hal itu,” pungkasnya.

