Stok Hari Raya Idul Fitri, BUMN Datangkan Daging Sapi Dari Brasil

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Salah satu BUMN kluster pangan, yakni PT Berdikari (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mendatangkan secara bertahap daging sapi beku asal Brasil untuk mencukupi kebutuhan di bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Untuk tahap pertama, Berdikari akan mendatangkan 420 ton daging sapi beku asal Brasil sebelum hari raya Idul fitri.

Kedatangan perdana daging sapi Brasil pada 1 Mei di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT Berdikari (Persero), Harry Warganegara dan Direktur Operasional, Muhammad Hasyim serta turut hadir menyaksikan bongkar muat daging, Asisten Deputi Pangan & Pupuk Kementerian BUMN, Zuryati Simbolon, Direktur Utama & Ketua Klaster Pangan, Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Dharmajaya Raditya Endra Budiman.

Dalam sambutannya, Direktur Utama Berdikari, Harry Warganegara mengatakan, kedatangan pasokan daging sapi ini merupakan bagian dari realisasi penugasan pemerintah guna mencukupi kebutuhan daging sapi di tengah hari besar keagamaan nasional, khususnya di bulan puasa dan menjelang Idulfitri.

"Realisasi penugasan impor ini untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan stok yang tersedia, sehingga dapat membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan daging menjelang hari raya," kata Harry.

Kedatangan ini merupakan realisasi penugasan total sebanyak 20.000 ton daging asal Brasil dari pemerintah melalui Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN guna cukupi kebutuhan daging nasional di 2021.

Dimana sebelumnya pada tahun 2020, PT Berdikari (Persero) berhasil merealisasikan penugasan impor daging sebanyak 24.444 ton daging kerbau India dan 1.923 ton daging sapi Brasil.

Melonjaknya harga daging sapi global khususnya di Amerika Serikat & Australia yang dikenal sebagai negara pemasok, menyebabkan beberapa negara beralih ke daging sapi Brasil.

Hal ini menjadikan daging di Brasil juga terkena imbas kenaikan harga hingga mencapai 30% dibandingkan tahun lalu.

Meski demikian, daging sapi asal Brasil secara harga masih lebih bersaing dibandingkan Amerika Serikat dan Australia.

Adapun kedatangan daging Brasil ini dilakukan tak lepas dari upaya menjaga stabilitas harga daging dalam negeri agar tetap terjaga harga dan ketersediaannya menghadapi HKBN, dan khususnya dalam menghadapi hari-hari besar terutama pada bulan puasa dan lebaran.

“Kami akan datangkan daging secara bertahap, dimana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama puasa dan menjelang Lebaran,” ungkap Harry Warganegara.

Dia menambahkan, berdasarkan statistik kebutuhan akan daging di Indonesia meningkat pada saat hari-hari besar keagamaan. Khususnya pada saat bulan Ramadhan dan Lebaran.

"Untuk itu kami berusaha memaksimalkan penugasan impor yang diberikan," ujar Harry.

Untuk menghadirkan daging dan produk olahan berkualitas untuk masyarakat, Berdikari mulai mengembangkan produk retailnya dengan brand “BE BEST" memasarkan produk olahan daging ayam, daging sapi, seperti sosis, nugget dan kornet.

Serta jaringan kemitraan Gerai Daging Berdikari untuk mendukung distribusinya dan menjadi standar serta jaminan kualitas mutu dan harga produk protein dan olahannya yang berkualitas bagi masyarakat.

Sementara itu, Direktur Utama RNI, Arief Prasetyo Adi mengatakan, upaya menjaga ketersediaan daging sapi ini sejalan dengan peningkatan ketahanan pangan nasional. Selain itu, impor daging ini juga membuka kesempatan untuk mengkaji sejauh mana kualitas produk daging sapi asal Brasil.

“Ini kesempatan untuk melihat kualitas daging sapi asal Brasil. Hal ini merupakan bagian dari upaya agar impor tidak sekedar untuk memenuhi pasokan tetapi juga proses pembelajaran agar industri daging sapi dalam negeri semakin lebih baik,” pungkasnya.