ISAT Raih Laba Rp172 Miliar Pada Kuartal I 2021
Pasardana.id - PT Indosat Tbk (IDX: ISAT) meraih laba bersih sebesar Rp172,2 miliar dalam tiga bulan pertama tahun 2021, atau membaik dibandingkan kuartal I 2020 yang mencatakan rugi bersih sebesar Rp605,6 miliar.
Melansir keterangan resmi emiten telekomunikasi Ooredoo Asia Pte Ltd pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (20/5/2021) bahwa kinerja tersebut di topang pendapatan yang naik sebesar 12,6 persen menjadi Rp7,345 triliun.
“Pertumbuhan ini merupakan hasil dari kinerja yang kuat dari segmen selular dan didukung oleh rebound di segmen bisnis enterprise,” tulis manajemen ISAT.
Selain itu, kinerja ISAT juga didukung oleh strategi penawaran yang sederhana, relevan, dan transparansi produk serta investasi pada jaringan, sehingga pelanggan Indosat Ooredoo meningkat sebesar 6,8 persen menjadi 60 juta pelanggan pada kuartal I 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sehingga, Average Revenue per User (ARPU) meningkat menjadi Rp32,7 ribu, dari sebelumnya sebesar Rp29,6 ribu pada kuartal I 2020.
Selain itu, melalui perbaikan pengalaman jaringan yang terus menerus dilakukan serta memperluas permintaan pelanggan, trafik data tumbuh sebesar 46,3 persen YoY.
Untuk diketahui, pada 27 April 2021, Ooredoo Group memperpanjang periode eksklusivitas perjanjian MOU tidak mengikat dengan CK Hutchison hingga 30 Juni 2021, terkait dengan transaksi potensial untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia.
Perpanjangan ini akan memberikan waktu yang lebih untuk menyelesaikan proses uji tuntas yang sedang berlangsung serta menegosiasikan ketentuan-ketentuan dari kemungkinan kombinasi bisnis tersebut.
Guna menekan biaya, ISAT telah menandatangi perjanjian penjualan dan sewa balik dengan PT EPID Menara Asset Co. untuk 4.247 menara telekomunikasi pada tanggal 18 Mei 2021.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp11 triliun dan merupakan bagian dari bentuk strategi Ooredoo Group untuk bergerak kearah model yang lebih efisien dan fleksibel, demi mengembangkan nilai yang ada dalam portofolio infrastuktur.

