BPJS Ketenagakerjaan Hingga Crypto Disebut Biang Turunnya Transaksi Bursa

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Dalam dua bulan belakangan, bursa saham tanah air mengalami kelesuan, setelah mengalami lonjakan transaksi sejak Nopember 2020.

Kelesuan itu mulai dari merosotnya nilai transaksi harian hingga kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Laksono Widodo menyampaikan, kelesuan itu ditenggarai oleh kebijakan investor Institusi kakap seperti BPJS Ketenagakerjaan, Dana Pensiun dan sejenisnya mengurangi portofolio investasi di saham.

“Pada saat yang sama, investor asing juga ikut kabur,” kata dia kepada media, Jumat (23/4/2021).

Ia menambahkan, mulai bergeraknya ekonomi sebagai sinyal positif pada sisi lain menjadikan investor ritel kembali ke sektor riil.

“Lihat PMI index yang naik terus dan data perdagangan yang menunjukkan kenaikan tajam barang impor,” kata dia.

Pada sisi lain, jelas dia, para pemburu aset berharga juga sebagian mengalihkan investasi ke aset lain seperti Cryptocurrency.

“Tapi yang terakhir ini belum ada data konkritnya,” imbuh dia.

Sebagai gambaran, memasuki minggu ke-4 April 2021, data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan, tepatnya pada Jumat (23/4) ditutup hijau pada level 6.016,864.

Selama periode 19 – 23 April 2021, Pasar Modal Indonesia mencatatkan data yang mayoritas berada pada zona merah.

Data IHSG selama sepekan mengalami penuruan 1,14 persen pada level 6.016,864 dari 6.086,258 pada pekan sebelumnya.

Kemudian untuk kapitalisasi pasar bursa mengalami penyusutan 1,17 persen menjadi Rp7.121,391 triliun dari Rp7.205,771 triliun pada penutupan pekan lalu.

Lalu, data rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami penurunan 5,95 persen menjadi 14,765 miliar saham dari 15,699 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Bahkan, rata-rata nilai transaksi harian Bursa turun 11,30 persen menjadi Rp8,657 triliun dari Rp9,760 triliun pada pekan lalu.

Sedangkan, data rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami penurunan 12,44 persen menjadi 897.876 kali transaksi dari 1.025.495 kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Adapun investor asing pada perdagangan Jumat (23/4), mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp41,42 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp8,896 triliun.