Wall Street Melemah Dipicu Kekhawatiran Peningkatan Pajak
Pasardana.id - Wall Street melemah pada Selasa (23/3/2021) dipicu kekhawatiran peningkatan pajak.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, turun 308,05 poin, atau sekitar 0,94 persen, menjadi 32.423,15. Indeks S&P 500 melorot 30,07 poin, atau sekitar 0,76 persen, menjadi 3.910,52. Indeks komposit Nasdaq merosot 149,85 poin, atau sekitar 1,12 persen, menjadi 13.227,70.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam pidatonya di hadapan House Financial Services Committee menyatakan perlunya peningkatan pajak untuk membiayai peluncuran stimulus senilai US$1,9 triliun.
Peningkatan pajak tentunya akan berpengaruh terhadap perolehan laba para emiten.
Sementara itu, pimpinan Federal Reserve AS Jerome Powell bahwa peningkatan harga yang terjadi usai pandemi tidak akan menimbulkan inflasi yang destruktif. Kekhawatiran inflasi sempat membuat imbal hasil obligasi AS melonjak dan terjadinya sell off saham sektor teknologi.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman April 2021 turun 0,8 persen menjadi US$1.725,10 per ons. Indeks dolar AS naik 0,65 persen menjadi 91,8.
Bursa saham Eropa melemah pada Selasa, dengan indeks STOXX 600 Eropa turun 0,2 persen, setelah Jerman memperpanjang lockdown sampai 18 April.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 26,91 poin, atau sekitar 0,40 persen, menjadi 6.699,19. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, berakhir datar dengan peningkatan tipis hanya 4,81 poin menjadi 14.662,02.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, naik 46,80 poin, atau sekitar 0,56 persen, menjadi 8.390,30. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, melemah 23,18 poin, atau sekitar 0,39 persen, menjadi 5.945,30.
Nilai tukar pound sterling melemah 0,5 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,3802 per pound. Terhadap euro, nilai tukar pound berada di kisaran 1,1611 euro per pound.

