Kemendag Berencana Buka Keran Impor Daging Sapi Untuk Penuhi Kebutuhan Lebaran
Pasardana.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana akan membuka keran impor daging sebanyak 100.000 ton untuk memenuhi saat Lebaran.
Dari jumlah itu, perinciannya, 80.000 ton daging kerbau dari India, dan 20.000 ton daging sapi dari Brasil.
Menteri Perdagangan, M Lutfi dalam konferensi persnya secara virtual, Senin (15/3/2021) menyampaikan, Indonesia merupakan negara terbesar pengimpor daging sapi dari Australia.
Namun saat ini, harga daging sapi Australia mengalami kenaikan. Sebab itu, impor ini dilakukan sebagai langkah substitusi daging sapi hidup dengan daging lainnya.
"Nah yang kita kerjakan yang sudah diputuskan dan diimpor saat ini adalah daging kerbau dari India yang jumlahnya 80.000 ton ditugaskan untuk Bulog dan 20.000 ton daging sapi dari Brasil oleh PT Berdikari," ujar Mendag.
Lebih lanjut Mendag memaparkan, ketika terjadi kebakaran hutan pada 2019, maka struktur stok sapi mereka berubah, yang juga memengaruhi struktur ekspor daging sapinya.
Akibatnya, harga sapi di Australia melonjak. Hal itu disebabkan oleh kebakaran hutan yang sempat terjadi di Australia pada 2019. Akibatnya ketersediaan daging sapi impor menurun.
"Masalah hari ini ketika ada kebakaran hutan yang sangat luar biasa membuat struktur dari pada stok sapi terganggu. Biasanya harganya dari 2,3 dolar AS hingga 2,8 dolar AS untuk sapi hidup. Hari ini menjadi 5 dolar AS," ujarnya.
Namun, Lutfi memastikan, dengan adanya daging impor daging kerbau dan sapi tersebut kebutuhan konsumsi daging di tingkat nasional menjelang bulan Ramadan bisa terpenuhi.
Selain itu, Mendag Lutfi menyampaikan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag akan memobilisasi ketersediaan daging sapi nasional, terutama di Kalimantan Barat dan Jawa Timur.
Mendag berharap, upaya tersebut dapat menekan lonjakan harga daging sapi yang mungkin terjadi menjelang Ramadan

