PPRE Sebut Progres Proyek Bandara Udara GGRM Capai 35 Persen
Pasardana.id - PP Presisi Tbk (IDX: PPRE) sebagai kontraktor utama menyampaikan perkembangan pengerjaan proyek Bandara Dhoho milik PT Gudang Garam Tbk (GGRM) di Kediri, Jawa Timur yang telah mencapai lebih kurang 35 persen, yang meliputi pekerjaan pembersihan lahan, perataan kontur dan pengairan.
Direktur Operasi PPRE, Darwis Hamzah mengatakan, pekerjaan site clearance, earthworks & diversion serta drainage merupakan bagian dari tahap pertama pembangunan Bandara Dhoho, Kediri, dan merupakan pekerjaan yang memegang peranan penting bagi tahapan pekerjaan selanjutnya.
“Sehingga capaian sebesar lebih kurang 35% membuat kami optimis dapat menyelesaikan proyek ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” ujar Darwis Hamzah dalam siaran pers, Jumat (05/2/2021).
Ia menambahkan, nilai kontrak pekerjaan tahap pertama, proyek yang dilaksanakan oleh konsorsium pimpinan PT Lancarjaya Mandiri Abadi, adalah sebesar Rp 1,9 triliun. Jika sudah selesai hingga tahapan terakhir, bandara ini diperkirakan dapat menampung lebih dari 5 juta penumpang.
Sementara itu, Direktur Keuangan PPRE, Benny Pidakso menjelaskan, selain pekerjaan pembangunan bandara, perseroan juga tengah mengincar tambahan pekerjaan pembangunan runway Bandara Kediri dan Jalan Tol yang menghubungkan Bandara Dhoho, Kediri ini dengan dengan kota-kota lain di kawasan Selingkar Wilis.
Proyek Pembangunan Bandara Kediri menjadi salah satu proyek penyumbang kinerja Perseroan pada tahun 2020.
Pada tahun 2020, pencapaian kontrak baru dapat memenuhi target tahun 2020. Sampai dengan akhir Desember 2020 Perusahaan mampu mencapai perolehan kontrak baru sebesar Rp 2,81 Trilliun.
Pada tahun 2021 ini, PP Presisi optimis dapat meningkatkan pertumbuhan target kontrak baru menjadi sebesar Rp 3,6 Triliun.
Optimisme ini salah satunya didorong oleh masih akan dominannya porsi pekerjaan infrastruktur dalam rencana pembangunan pemerintah untuk kurun waktu hingga beberapa tahun kedepan serta peluang baru di bidang jasa pertambangan nickel dan batu bara.

