BBTN Taksir Backlog Turun Jadi 4 Juta di Tahun 2030

Pasardana.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (IDX: BBTN) memperkirakan angka backlog atau jumlah kebutuhan perumahan bisa turun menjadi 4 juta - 4,5 juta pada akhir 2030. 

Plt Direktur Utama BBTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, angka backlog di Indonesia terbagi atas dua perhitungan.

Pertama, angka backlog berdasarkan kepemilikan rumah yang mencapai 11 juta. Kemudian, angka backlog berdasarkan keterhunian yang mencapai 7,5 juta rumah tangga. 

Menurut Nixon, kemampuan perseroan dalam menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk mengurangi angka backlog tersebut mencapai 200 ribu hingga 300 ribu hunian per tahunnya. 

“Jika dibagi rata-rata per tahun, kami telah menyalurkan KPR untuk 250 ribu hingga 300 ribu unit rumah. Kami berkomitmen akan terus mendukung Program Satu Juta Rumah di periode 2 ini,” tutur Nixon di Jakarta, Kamis (4/1). 

Lebih lanjut, Nixon juga meyakini penurunan signifikan pada angka backlog tersebut merupakan keniscayaan. Pasalnya, pemerintah kian fokus pada sektor perumahan. Apalagi, di masa pandemi ini, rumah menjadi penopang utama berbagai aktivitas seperti bekerja, beribadah, hingga sekolah.

“Jika ada konsistensi dan upaya bersama dari seluruh pihak baik pemerintah, asosiasi, serta dibantu bank lain, bisa ada 600 ribu unit rumah yang dibiayai per tahun. Artinya, pada 2030 angka backlog bisa turun menjadi 4 juta - 4,5 juta,” jelas Nixon.

Patut dicatat, sejak dipercaya menjadi salah satu bank penyalur Program Satu Juta Rumah pada 2015, BBTN telah menyalurkan lebih dari 1,25 juta unit rumah.