Kementan Instruksikan Daerah Penyangga Suplai Stok Cabai Jelang Nataru

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Kementerian Pertanian (Kementan) menginstruksikan sejumlah daerah penyangga produksi cabai, seperti; Sumedang, Bandung dan Banyuwangi serta di lokasi Gerakan Tanam di Pacitan, Badung, dan Temanggung untuk melakukan suplai cabai ke wilayah Jabodetabek guna menambah stok jelang Natal dan tahun baru, sekaligus stabilisasi harga.

"Kementerian Pertanian menaruh perhatian besar atas fluktuasi dan upaya stabilisasi harga cabai. Harga aneka cabai meningkat di akhir tahun merupakan hal yang kerap terjadi dalam satu tahun musim tanam," ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto dalam pesan tertulis, Selasa (21/11).

Menurut dia, beberapa penyebab meningkatnya harga aneka cabai, antara lain; curah hujan ekstrem yang terus terjadi sejak awal November, mengakibatkan berkurangnya hasil petikan panen petani.

"Dengan kata lain produksi tidak optimal sehingga terjadi penurunan supply," ujarnya.
Adapun penurunan suplai ini akan berdampak pada kondisi surplus dan minus secara nasional.

Indikator surplus di bawah 10.000 ton per bulan selalu sensitif atas pergerakan harga.

"Beberapa langkah konkrit yang terus dilakukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan ini, antara lain terus menginformasikan Early Warning System (EWS) kepada daerah daerah sentra maupun non, sehingga secara bersama-sama melakukan langkah antisipasi. Selain itu, bersama dengan Badan Ketahanan Pangan untuk terus memantau stok panenan dan di pengepul secara mingguan di lapangan. Jika diperlukan, biasanya dilakukan operasi pasar," beber Prihasto.

Selain itu, lanjut dia, peningkatan konsumsi cabai juga disebabkan karena membaiknya penanganan Covid 19 di seluruh wilayah, serta telah dimulainya sektor pariwisata dan tempat tempat hiburan masyarakat sudah mulai dilakukan relaksasi.

Sementara itu, terjadinya erupsi Semeru di Kabupaten Lumajang sebagai salah satu sentra penyangga cabai di Jawa Timur dan wilayah Jawa lainnya, turut mempengaruhi sehingga harga terkontraksi, khususnya di pasar induk cabai Pasar Pare Kediri, karena ada sekitar 110 hektare panenan aneka cabai yang terdampak.