Catat! Emiten Papan Utama Dapat Turun Kelas Ke Papan Pengembangan Sejak Mei 2022
Pasardana.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat menurunkan emiten papan utama ke papan utama sejak Mei 2022.
Hal itu dimungkinkan setelah terbitnya Surat Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00101/BEI/12-2021 perihal Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Peraturan I-A Tahun 2021).
Dalam siaran pers BEI, Selasa (21/12/2021) disebutkan beleid baru itu guna mendukung pendanaan melalui pasar modal Indonesia, serta untuk mewujudkan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien dengan turut mengikuti perkembangan pasar.
Dalam beleid itu juga mengatur pengembangan persyaratan pencatatan bagi Papan Utama dan Pengembangan dengan tetap memperhatikan aspek perlindungan investor.
Perusahaan kini memiliki opsi lebih luas untuk dapat tercatat di Bursa selain menggunakan persyaratan Net Tangible Asset (NTA), terdapat beberapa pilihan persyaratan seperti akumulasi laba sebelum pajak, pendapatan usaha, total aset, atau akumulasi arus kas dari aktivitas operasi yang masing-masing dikombinasikan dengan nilai kapitalisasi pasar tertentu.
“Adanya beragam pilihan persyaratan pencatatan ini juga dimaksudkan agar memberikan kesempatan yang lebih luas bagi perusahaan baik perusahaan konvensional maupun perusahaan dengan karakteristik ekonomi baru untuk dapat memanfaatkan keberadaan pasar modal,” tulis Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono.
Dijelaskan, guna kualitas emiten di papan utama, BEI memberlakukannya dalam tiga tahap.
Pertama, syarat berlaku sejak 2 Mei 2022, yaitu: Tidak membukukan ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir, pemenuhan salah satu kriteria rasio harga terhadap laba per saham atau rasio harga terhadap nilai buku, atau nilai kapitalisasi saham dan Tidak mendapatkan sanksi peringatan tertulis III dari Bursa selama 1 tahun terakhir
Persyaratan yang berlaku sejak 21 Desember 2023, yaitu, pemenuhan kriteria sebagai berikut,Jumlah pemegang saham lebih dari 750 Nasabah pemilik SID, Ketentuan saham free float, dan Laporan Keuangan Auditan tahunan memperoleh opini tanpa modifikasian selama 2 tahun buku terakhir secara berturut-turut
Persyaratan yang berlaku sejak tanggal 2 Mei 2025, yaitu pemenuhan salah satu kriteria sebagai berikut: Tidak membukukan rugi bersih selama 2 tahun berturut-turut, Membukukan laju pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate) atas pendapatan usaha paling sedikit 20 persen selama 3 tahun.
Disamping itu, BEI tidak mengenakan sanksi bagi Perusahaan Tercatat terkait pemenuhan persyaratan jumlah Saham Free Float dan jumlah pemegang saham dalam jangka waktu relaksasi selama 2 tahun sejak diberlakukan Peraturan I-A Tahun 2021
Kemudian, valuasi bagi Calon Perusahaan Tercatat yang permohonan Pencatatannya diterima sebelum tanggal diberlakukannya Peraturan I-A Tahun 2021, akan menggunakan ketentuan dan persyaratan yang diatur dalam Peraturan I-A Tahun 2018

