Menginjak Tahun Kelima, Lebih Dari 3,5 juta Digital Savvy Indonesia Jadi Pengguna Jenius 

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Jenius dari PT Bank BTPN Tbk (IDX: BTPN), pelopor digital banking di Indonesia, senantiasa mengedepankan semangat kokreasi dan kolaborasi sepanjang perjalanannya yang telah menginjak tahun kelima pada Agustus 2021.

Sederet inovasi dan fitur revolusioner dihadirkan melalui proses kokreasi dan kolaborasi guna menyediakan solusi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat digital savvy di Indonesia yang terus berkembang.

Digital Banking Head Bank BTPN, Irwan S. Tisnabudi menjelaskan, perjalanan lima tahun Jenius terus mendapat sambutan positif dari masyarakat digital savvy Indonesia.

“Dalam kurun waktu lima tahun ini, lebih dari 3,5 juta digital savvy Indonesia telah menjadi pengguna Jenius, dan 170.000 di antaranya telah membuka akun bisnis Jenius untuk mengembangkan bisnisnya. Respons luar biasa ini semakin menguatkan komitmen kami dalam menghadirkan solusi life finance yang simpel, cerdas dan aman untuk membantu mereka mengelola keuangan dan kehidupan dengan lebih baik ,” terang Irwan, seperti dilansir dari siaran pers, Selasa (14/12).

Dijelaskan, proses kokreasi dan kolaborasi dengan masyarakat digital savvy juga terus Jenius lakukan selama pandemi.

Hasilnya, Jenius menghadirkan fitur-fitur yang membantu masyarakat digital savvy bertransaksi dan mengelola keuangan mereka di tengah perubahan selama pandemi ini.

Fitur-fitur tersebut antara lain: Jenius for Business, Moneytory, Kolaborasi Jenius X BNI TapCash, Jenius QR, Tampilan baru Jenius, dan kolaborasi dengan beragam partner melalui Jenius Pay.

“Inovasi dan pengembangan produk yang relevan merupakan prioritas bagi Jenius. Fitur-fitur yang kami luncurkan selama pandemi merupakan hasil dari suara, ide, dan masukan masyarakat digital savvy yang mengalami perubahan cara menjalani kehidupan termasuk dalam mengelola keuangan. Contohnya adalah Moneytory yang membantu pengguna dapat mencatat pengeluaran dan pemasukan dengan lebih mudah. Selain itu, kami juga meluncurkan Jenius for Business yang terdiri dari Akun Bisnis Jenius dan juga Bisniskit yang membantu digital savvy untuk memulai dan mengelola bisnis,” papar Irwan.

Proses kokreasi di Jenius dilakukan melalui beragam saluran dan kegiatan.

Hingga Oktober 2021, Jenius telah mendengar lebih dari 1 juta suara dari 35.000 Co.Creator, atau anggota komunitas Jenius Co.Create yang terdaftar di platform cocreate.id.

Selain itu, Jenius juga mendengar masukan dan ide digital savvy melalui lebih dari 600 survei daring, diskusi kelompok terpumpun, wawancara mendalam yang melibatkan lebih dari 83.000 anggota masyarakat digital savvy Indonesia.

Jenius Co.Create telah menyelenggarakan 105 acara luring dan 110 acara daring yang diikuti lebih dari 8.000 anggota masyarakat digital savvy yang tersebar di berbagai kota di Indonesia hingga luar negeri seperti Oslo, Singapura, dan Selandia Baru.

Semangat kokreasi dan kolaborasi tersebut juga diwujudkan dalam acara tahunan, yaitu Jenius Co.Creation Week yang kembali diselenggarakan pada 6–10 Desember 2021.

Jenius Co.Creation Week 2021 dilaksanakan secara hybrid, melalui daring dan luring, dari JNM Bloc, Yogyakarta.

Jenius Co.Creation Week kali ini mengusung tema ‘Re.Creation’, yang mengajak masyarakat digital savvy Indonesia berekreasi menikmati beragam acara dan konten inspiratif yang dapat menjadi penyegaran dari rutinitas sehari-hari.

Penentuan tema tersebut mengambil makna Rekreasi sebagai penyegaran kembali dari rutinitas sehari-hari atau melakukan hal yang menggembirakan hati seperti hiburan atau piknik dan Rekreasi, yakni membentuk dan menata kembali cara hidup setelah pandemi.

Rangkaian acara Jenius Co.Creation Week 2021 terdiri dari kompetisi, workshop, conference dan talks yang melibatkan berbagai tokoh inspiratif untuk berbagi pikiran, cerita dan pengalaman mereka sesuai dengan tiga pilar Jenius Co.Creation Week yaitu Technology (menghadirkan solusi di dunia serba digital ini), Life (inspirasi mengenai kreativitas, kesehatan, dan cara melestarikan lingkungan), dan Finance (membentuk kembali keuangan di masa pascapandemi).