Dampak Penanganan Covid-19, Anggaran Ditjen Perkeretaapian Dipotong Rp2,89 Triliun

Foto : istimewa

Pasardana.id - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri mengungkapkan, pada tahun 2021 ini, anggaran perkeretaapian terkena pemangkasan.

Hal ini dikarenakan adanya refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Adapun refocusing anggaran yang dilakukan di sektor perkeretaapian pada 2021 adalah Rp2,89 triliun atau sebesar 26,3% dari pagu anggaran tahun ini. Sehingga pagu semula Rp11,10 triliun mengalami pemangkasan menjadi Rp8,11 triliun," ujarnya dalam acara rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Kamis (28/1/2021).

Menurut Zulfikri, pengurangan anggaran tersebut memang tidak akan membatalkan beberapa proyek di perkeretaapian.

Namun ada sedikit penundaan pada proyek yang dikerjakan dan juga pengurangan kegiatan di sektor perkeretaapian.

Kegiatan-kegiatan yang mengalami pengurangan tersebut di antaranya pelayanan subsidi perintis perkeretaapian. Kemudian ada infrastruktur maintenance and operation yang dikontrakkan pada PT KAI.

Tak hanya itu, kegiatan pendukung Proyek Strategis Nasional yang berupa penyiapan lahan juga ditunda. Penundaan kemungkinan juga meliputi penyiapan dokumen perencanaan dan pendukung proyek.

"Kegiatan-kegiatan yang mengalami pengurangan anggaran tersebut tidak dihapuskan tapi dikurangi secara proporsional," jelasnya.

Lebih lanjut Zulfikri menjabarkan sejumlah kegiatan prioritas nasional yang juga masih bisa ditunda, antara lain; pembangunan jalur layang KA lintas Medan - Binjai, reaktivasi KA menuju Tanjung Mas, pembangunan jalur KA ganda KA antara Solo - Semarang fase 1, dan juga kegiatan pendukung pelayanan.

Menurut dia, realokasi anggaran memang akan berdampak kepada pencapaian pemenuhan kegiatan prioritas.

Namun disebutkan Zulfikri, pihaknya masih ada beberapa program strategis yang dijalankan pada tahun ini. Khususnya yang berkaitan dengan peningkatan konektivitas.

Beberapa program peningkatan konektivitas perkeretaapian yang dimaksud seperti pembangunan jalur KA kota antar kota untuk mendukung prioritas nasional dan bidang.

Kemudian peningkatan keselamatan perkeretaapian diantaranya melalui peningkatan jalur KA, pelaksanaan perawatan pengoperasian prasarana perkeretaapian negara pada wilayah Sumatera dan Jawa.

"Peningkatan pelayanan KA di antaranya melalui pembangunan jalur ganda serta penyediaan subsidi perintis KA pada 9 lintas pelayanan,” ucapnya.

Dia menargetkan, penyerapan anggaran 2021 yakni 96,34 persen di mana lebih tinggi dari realisasi penyerapan anggaran 2020, yaitu 93,85 persen.

"Tahun 2021 penyerapan harus lebih baik lebih dari 95 persen. Prognosa akhir 2021 ditargetkan 96,34 persen dan penyerapan 2021 dapat tersebar merata di pertengahan tahun tidak menumpuk di akhir tahun," ujarnya.