ANALIS MARKET (20/01/2021) : Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Terbatas
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada akhirnya seperti yang selalu kami katakan bahwa kenyataan selalu lebih pahit dari bayangannya.
Dan tampaknya hal tersebut benar adanya.
Ditengah situasi dan kondisi akan kehadiran lelang obligasi konvensional kemarin (19/01), minat pelaku pasar dan investor asing tampaknya masih belum kembali sepenuhnya.
Buktinya, total penawaran yang masuk hanya berada di Rp 55 T, dengan total yang diserap justru jauh dibawah target indikatifnya.
Hal tersebut mencerminkan masih rendahnya minat pelaku pasar dan obligasi untuk masuk ke dalam pasar obligasi Indonesia.
Apakah benar saat ini obligasi sudah tidak semenarik itu? Yang dimana bahkan lelang hari ini justru membuat imbal hasil mengalami kenaikkan kembali.
Obligasi masih sangat menarik, namun dengan adanya kenaikkan IHSG, maka suka atau tidak suka imbal hasil juga harus mengikuti.
Apalagi imbal hasil US Treasury juga telah menembus di atas 1%. Hal ini yang membuat dorongan bagi imbal hasil obligasi Indonesia juga turut mengalami kenaikkan.
Saat ini, secara tanpa kita sadari, pasar obligasi mulai konsisten untuk berada di atas 6.2%, yang berarti memberikan indikasi bahwa dalam waktu dekat akan ada potensi kenaikkan imbal hasil obligasi.
Esok hari (21/01) mungkin menjadi sebuah hari yang penting dimana setelah pelantikan Joe Biden apa yang akan terjadi selanjutnya?
Karena pasar sejauh ini sudah kehabisan trigger untuk mendorong penguatan pasar.
Namun kami yakin, pemerintah tidak akan pernah kehilangan rencana untuk menjaga pasar dengan berita berita yang akan menopang pergerakan pasar kedepannya.
Lebih lanjut analis Pilarmas menilai, diperdagangan Rabu (20/01) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas.
“Kami merekomendasikan jual,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (20/01/2021).
Adapun cerita hari ini akan kita awali dari;
1.YELLEN MULAI BERAKSI
Janet Yellen, seseorang yang sangat diharapkan dan dinantikan kiprahnya untuk membantu Joe Biden dalam mendukung rencana stimulus Joe Biden mulai beraksi agar stimulus dapat dikeluarkan dengan nilai $1.9 triliun. Yellen mengemukakan betapa pentingnya dorongan stimulus tersebut terhadap fundamental perekonomian Amerika kedepannya. Yellen mengatakan di hadapan Komite Keuangan Senat secara jangka pendek, Yellen merasa bahwa stimulus tersebut diperlukan untuk membantu Amerika untuk memulihkan perekonomian yang rusak akibat pandemic serta melewati masa masa sulit yang sedang di hadapi saat ini. Yellen juga mengamati bahwa tingkat suku bunga dan pembayaran utang saat ini berada di posisi yang lebih rendah dibandingkan krisis keuangan 2008. Oleh sebab itu, bantuan untuk untuk para pengangguran dan usaha kecil akan memberikan keuntungan yang lebih besar untuk menopang perekonomian kedepannya. Yellen berusaha mendesak anggota parlement untuk bertindak lebih besar dalam menyelamatkan perekonomian Amerika. Memang kami melihat bahwa saat ini sudah bukan lagi berbicara mengenai stimulus perekonomian saja, tapi dari sisi kemanusiaan untuk membantu masyarakat Amerika yang tengah berada di periode kesulitan. Partai Republik tentu saja menolak dengan keras usaha Yellen, baik secara ukuran maupun rincian yang terkait dengan stimulus dan tujuan dari Partai Demokrat untuk menaikkan upah minimum menjadi $15 per jam serta mendorong perluasan cuti keluarga serta kesehatan. Chuck Grassley, seorang Senator Republik mengatakan bahwa saat ini bukan lagi untuk memikirkan daftar selanjutnya, karena kongres baru saja menyetujui pemberian tagihan bantuan sneilai $900 miliar pada bulan December. Grassley mengatakan bahwa proposal yang diajukan oleh Biden tidak tepat sasaran, dan mengatakan alangkah baiknya untuk menfokuskan kepada bantuan akibat wabah virus corona. Yellen mengatakan bahwa sangat penting bagi kita saat ini untuk menempatkan anggaran federal pada sesuatu yang berkesinambungan dari waktu ke waktu, namun situasi dan kondisinya berpotensi menjadi lebih buruk apabila investasi tidak segera dilakukan sekarang untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Saat ini ada keuntungan tersendiri untuk mendapatkan utang terutama ketika tingkat suku bunga sangat rendah dengan menerbitkan obligasi jangka panjang. Hal tersebut tentu saja menandai bahwa Yellen sebetulnya menyetujui rencana penerbitan obligasi dengan durasi 50 tahun. Namun Yellen tentu akan mencoba test minat di pasar, sejauh mana pelaku pasar dan investor tertarik untuk berinvestasi dalam obligasi tersebut. Soalnya, obligasi terlama yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan baru berdurasi 30y, dan akan menjadi yang pertama apabila Amerika bisa memiliki obligasi berdurasi 50y. Senator GOP Rob Portman mengatakan bahwa kita tidak boleh terlalu nyaman dengan biaya pinjaman yang rendah karena situasi dan kondisi bisa saja berubah dengan sangat cepat. Apabila kalau kita melihat rasio hutang Amerika terhadap GDP yang saat ini sedang dijalani memiliki angka yang cukup menakutkan. Yellen membalas lagi pernyataan Portman dengan mengatakan bahwa Yellen akan berusaha untuk mengantisipasi setiap hal yang akan terjadi. Secara strategi jangka panjang dari Bank Sentral Amerika, ada kemungkinan inflasi dapat menyentuh target atau bahkan melewati target sebesar 2% untuk sementara waktu tanpa harus menaikkan tingkat suku bunga. Yellen mengatakan bahwa dunia sudah berubah, dan Yellen menyakini bahwa tingkat suku bunga rendah akan berada dibawah untuk waktu yang sangat lama. Meskipun demikian Yellen mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa tingkat suku bunga akan mengalami kenaikkan sehingga kita perlu mempertimbangkan setiap resiko yang ada dengan menyusun kebijakan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab penuh terhadap kebijakan tersebut. Kami cukup bangga memiliki Yellen sebagai Menteri Keuangan Amerika yang sarat dengan pengalaman, karena ini yang kami nantikan dari seorang Yellen yang terus berusaha menyampaikan dan mendapatkan apa yang dia inginkan dengan cara dia. Yellen juga membahas mengenai mata uang Dollar yang dimana Yellen sendiri menyampaikan bahwa Amerika tidak mencari mata uang yang lebih lemah untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari sana. Yellen juga akan berusaha lho untuk menghadapi taktik perdagangan kasar ala China. Bahkan Yellen berani mengatakan bahwa China meremehkan Amerika dengan tidak menggunakan produk Amerika, membangun hambatan perdagangan, serta memberikan subsidi illegal kepada perusahaannya. Yellen juga mengatakan bahwa China telah mencuri kekayaan intelektual dan telah terlibat dalam praktik yang dimana memberikan China keuntungan dari teknologi yang tidak adil termasuk pemaksaan untuk mentransfer pengetahuan tentang teknologi. Dan praktik tersebut tentu saja merupakan standar tenaga kerja dan lingkungan yang rendah di China dan kami telah mempersiapkan berbagai tools untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh China. Kami melihat bahwa Biden akan berusaha untuk tetap menekan China khususnya dalam perihal kekayaan intelektual dan praktik perdagangan yang tidak adil. Amerika juga berusaha untuk bekerja sama dengan para sekutunya untuk mengatasi masalah ini yang sudah ada sedari dulu. Yellen mengatakan bahwa China merupakan pesaing secara strategi bagi Amerika. Dan Amerika saat ini sedang berusaha untuk memperkuat perekonomiannya dengan berinvestasi dalam bidang infrastructure termasuk penelitian dan pengembangan kedepannya. Sebagai informasi khawatir takut pemirsa lupa, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, Pemerintahan Trump telah memberlakukan tarif impor senilai lebih dari $350 miliar. Yellen akan mewarisi hubungan sebelumnya antara Amerika dengan China yang masuk ke dalam kategori kurang baik. Nah selanjutnya ada kemungkinan Oma Yellen akan berangkat ke Senat pada hari Kamis mendatang. Bagi kami kredibilitas Yellen saat ini yang memberikan perekonomian Amerika menjadi lebih baik, dengan cara yang benar. Yellen akan mendorong perekonomian Amerika untuk melewati masa masa sulit dalam pemerintahan Biden yang didukung dengan kerja sama dengan The Fed. Well, mari kita tunggu tangan emas dari Oma Yellen dalam menciptakan perubahan untuk perekonomian Amerika khususnya dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.
2.UMKM, KAMU BISA!
Dalam upaya menjaga kestabilan bisnis, kali ini BKPM mendorong pengusaha UMKM untuk dapat terfasilitasi kerja sama dengan usaha besar. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa program ini diselenggarakan untuk menegaskan kembali pentingnya kemitraan antara investasi yang dilakukan oleh pengusaha besar nasional maupun asing dengan pengusaha nasional yang ada di daerah atau UMKM lokal di wilayah proyek investasi. Bahlil menjelaskan bahwa program kemitraan ini mengkolaborasikan 56 usaha besar yang terdiri atas 29 PMA dan 27 PMDN dengan 196 UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kolaborasi tersebut merupakan arahan Presiden Joko Widodo agar setiap investasi yang masuk wajib menggandeng pengusaha nasional atau UMKM lokal. Kemitraan diyakini akan memberikan efek kepada masyarakat lokal dengan hadirnya investasi di daerahnya. Bagi UMKM, manfaat yang dirasakan akan memacu kualitas produk serta membuka peluang UMKM untuk bertumbuh. Kolaborasi ini akan difokuskan pada pengusaha lokal di daerah bukan termasuk Jakarta. Sehingga harapannya adalah investasi yang masuk dapat digunakan secara maksimal dalam mencapai tujuan yaitu pemerataan ekonomi. Komitmen ini seiringan dengan target pemerintah untuk dapat dengan cepat menyerap tenaga kerja dimana UMKM memiliki peran penting sebagai pondasi dari perekonomian masyarakat. Hal ini tentu akan menjadi sebuah langkah yang baik untuk mendorong juga pemulihan perekonomian yang lebih cepat kedepannya, setidaknya kami berharap bahwa semester 1 pemulihan perekonomian sudah menunjukkan tanda tandanya, yang akan menjadi bekal penting pada semester ke 2 nanti. Apalagi seperti yang kita ketahui UMKM juga memiliki kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan perekonomian kita.

