ANALIS MARKET (27/7/2020) : Pasar Obligasi Cenderung Melemah
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut, ‘Hati-hati’. Sebuah kata yang pertama kali terlintas dalam benak kami, tatkala melihat hubungan China dan Amerika kian bersitegang.
Dan kali ini, bersitegangnya bukan lagi dalam skala kecil, melainkan sudah mencapai skala yang besar.
Ketika hal tersebut kian semakin berbahaya bagi hubungan kedua negara, tentu tingkat resiko akan mengalami kenaikkan yang dimana akan membuat imbal hasil dituntut untuk mengalami kenaikkan sebagai kompensasi dari tingkat resiko tersebut.
Ketika imbal hasil mengalami kenaikkan, itu artinya harga obligasi sudah pasti akan mengalami penurunan.
Penurunan ini sementara masih bisa diredam karena masih adanya sentiment positf dari kehadiran vaksin corona virus yang akan diuji coba.
Pertanyaannya adalah, sejauh mana situasi dan kondisi yang membuat imbal hasil mengalami kenaikkan kembali?
Sejauh ini benih sudah ditebar, dan hanya tinggal menunggu menuai. Masing masing konsulat sudah diminta untuk tutup oleh negaranya masing masing dalam jangka waktu 72 jam.
Itu artinya pekan depan mungkin akan menjadi salah satu moment yang dinantikan terkait dengan hubungan keduanya.
Apakah membaik atau tidak, hal tersebut yang akan mempengaruhi pergerakan obligasi dan emas kedepannya.
Loh kok emas ikut-ikutan? Karena dia sebagai salah satu product investasi yang paling aman setelah obligasi, dan kemungkinan emas untuk tembus di atas 2.000/ounce bukanlah sesuatu yang mustahil, didukung oleh situasi dan kondisi seperti ini.
Lebih lanjut analis Pilarmas menilai, diperdagangan Senin (27/7) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka bervariatif dengan cenderung melemah secara harga.
Apalagi lusa nanti akan ada lelang dari pemerintah, dan lelang tersebut adalah obligasi konvensional.
Tentu saja hal ini akan menyita perhatian pelaku pasar dan investor seluruh Indonesia, dan ditengah situasi dan kondisi yang penuh dengan ketidakpastian saat ini, tentu menjadi alasan bagi investor untuk meminta imbal hasil yang lebih tinggi, meskipun pemerintah berharap imbal hasil yang diminta rendah karena pemerintah sendiri sedang mengejar penerbitan utang.
Adapun cerita di awal pekan ini akan kita awali dari;
1.NAH GITU DONK!
Pada akhirnya China beraksi, lebih baik begitu daripada menahan di dalam hati. China telah memerintahkan Amerika untuk menutup konsulatnya di Chengdu, sebuah kota yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Kementrian Luar Negeri China mengatakan pada hari Jumat kemarin bahwa penutupan konsulat China yang bertempat di Amerika merupakan sesuatu yang membutuhkan tanggapan serius dan tentu tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan oleh Amerika. Keputusan China untuk menutup konsulat Amerika di ibukota provinsi Sichuan tersebut juga akan menutup tempat komunikasi untuk mengamati perkembangan di kota Tibet. Langkah tersebut merupakan sesuatu yang memiliki dampak besar apabila dibandingkan penutupan konsulat Amerika di Wuhan, namun tidak sedasyat apabila konsulat Amerika di Hong Kong atau di Shanghai di tutup. Juru bicara Kementrian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan bahwa beberapa staf konsulat di Amerika telah terlibat dalam kegiatan yang tidak sesuai dengan kapasitas mereka, serta menganggu urusan dalam negeri China dan juga merusak kepentingan keamanan nasional China. Kami tidak tahu, apa yang membuat Amerika dan China membuka informasi tersebut, apakah dikarenakan adanya efek meningkatnya tensi di Amerika sehingga mereka mencari alasan ataukah mereka selama ini sudah tahu sama tahu tapi tidak diungkapkan? Meningkatnya ketegangan di Amerika yang dimana virus corona belum mereda, membuat pasar saham mengalami penurunan hampir di seluruh dunia. Itu artinya sentiment positif yang timbul akibat adanya uji coba vaksin tidak mampu mengkompensasi hal tersebut. Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, bahwa penutupan konsulat merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi. Memungkinan terjadi apabila hubungan antar negara yang bersangkutan sudah dalam situasi dan kondisi yang teramat pahit. Pahitnya kehidupan saja belum mampu mengalahkan kondisi tersebut. Kejadian tersebut tentu saja membuat harga emas kembali melayang tinggi. Coba kita tengok MDKA yang lagi lagi kembali mengalami kenaikkan akibat naiknya harga emas. Namun kami melihat apa yang dilakukan China terhadap Amerika dengan melakukan penutupan belum memberikan dampak yang terlalu signifikan terhadap Amerika. Kami melihat China masih menaruh harapan terhadap hubungan keduanya. Berharap Amerika dan berubah, dui ilee. Karena kalau China memang ingin memberikan pukulan yang lebih besar, penutupan konsulat di Hong Kong atau Shanghai akan memberikan pukulan yang lebih besar. Kami justru sebenarnya agak kecewa dengan pidato yang lebih kearah provokatif yang disampaikan oleh Pompeo, yang dimana dirinya mengatakan bahwa Presiden Xi dan pemerintahannya berusaha untuk memaksakan baik di dalam China maupun di luar China dalam mengejar hegemoni global. Pompeo menekankan bahwa misi kali ini adalah menjaga kebebasan bernegara dari Partai Komunis China. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional mengatakan bahwa penutupan konsulat China di Amerika merupakan sesuatu tindakan yang dapat dibenarkan karena bertahun tahun mereka melakukan kegiatan spionase. Selama bertahun tahun, PKC telah melakukan usaha untuk mencuri teknologi Amerika dan kekayaan intelektual untuk keuntungan komersial, dan sekian banyak kegiatan tersebut terjadi di konsulat sebagai fasilitas diplomatic. Yang membuat kami khawatir adalah kesepakatan tahap pertama merupakan sesuatu yang dimana mereka saling membutuhkan satu sama lain. Tentu hal tersebut merupakan sesuatu yang dinantikan oleh berbagai pihak, termasuk dunia. Kami melihat tadinya tidak ada suatu kejadian pun yang mampu mematahkan kesepakatan tersebut. Namun variable X berkata lain. Penutupan konsulat merupakan salah satu hal yang terberat dalam hubungan antara negara, dan Trump pun tampaknya juga sudah tidak terlalu pusing terkait kesepakatan tersebut. Trump mengatakan bahwa kesepakatan tahap pertama sekarang memiliki impact yang jauh lebih sedikit setelah kejadian wabah corona ini. Alhasil kami melihat ditengah potensi yang ada saat ini, ada potensi yang cukup besar bahwa kesepakatan dapat kembali ambyar. Pemimpin redaksi Global Times Hu Xijin mengatakan bahwa diplomat Amerika di berikan waktu 72 jam atau sama seperti yang dilakukan oleh Amerika terhadap China untuk segera dilakukan penutupan. Itu artinya Senin pagi mereka akan melakukan penutupan konsulat tersebut di China, dan ini akan menjadi implikasi negative terhadap pasar di hari Senin atau pekan depan. Namun China mengatakan bahwa China akan memberikan waktu kepada para diplomat yang terkena dampak tersebut selama kurun waktu 30 hari untuk segera keluar dari China. Tapi tampaknya China masih menaruh hati terhadap Amerika, karena Wang Wenbin ketika ditanya kapan diplomat tersebut harus pergi, dirinya selalu menghindari pertanyaan tersebut. Tampaknya hubungan keduanya penuh dengan kenangan manis, karena China memang menang banyak dari hubungan perdagangannya dengan Amerika ??. Terakhir sebagai penutupan, China mengatakan bahwa apa yang terjadi saat ini bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh China, namun Amerika harus bertanggungjawab dengan apa yang mereka lakukan. Dan China kembali mendesak Amerika untuk menarik kembali keputusan yang sudah dibuatnya, agar hubungan dengan Amerika dapat kembali berjalan dengan baik. Well, bensin sudah dituang, tinggal pematiknya di hidupkan. Pekan depan mungkin akan menjadi pekan yang cukup suram, namun bukan berarti tidak ada kesempatan disana. Sejauh ini belum ada tanggapan dari pemerintahan Trump terkait dengan penutupan Konsulat Amerika di China, dan sejauh ini pula belum ada tanggapan secara resmi dari pemerintah China terkait dengan hal yang harus dilakukan terhadap penutupan konsulat China di Amerika.
2.BANTUAN KEMBALI
Penasihat ekonomi White House, Larry Kudlow pada akhirnya kembali mengatakan kemarin pada hari Minggu bahwa putaran stimulus berikutnya akan diberikan senilai $1.200 dan pemerintahan Trump akan memperpanjang moratorium federal eviction. Partai Republik akhirnya telah menyelesaikan diskusi terkait dengan stimulus yang nilainya hampir senilai $1 triliun dan hal tersebut akan diperkenalkan pada hari Senin. Undang undang mengenai stimulus berikutnya itu merupakan perpanjangan sementara dan akan mengurangi tunjangan pengangguran, perlindungan terhadap beban yang harus ditanggung oleh pebisnis, dan akan membantu sekolah untuk memulai aktivitasnya kembali. Hal ini juga akan mencakup total stimulus senilai $16 miliar untuk pengujian dan pemberian insentif pajak untuk mendorong para perusahaan untuk memulai kembali mempekerjakan karyawannya. Kudlow mengatakan bahwa cek tersebut berada disana, termasuk bonus untuk mempekerjakan kembali karyawan, dan ada credit tax juga untuk bisnis dalam skala kecil dan restaurants. Kudlow juga menambahkan bahwa paket tersebut sangat lengkap dan akan diberikan sesuai dengan yang kapasitas targetnya. Eit, namun tidak sampai disitu saja pemirsa, Kudlow juga mengatakan akan memperpanjang moratorium federal eviction, yang itu artinya akan melindungi para jutaan penyewa dalam 4 bulan terakhir untuk diusir. Tadinya kota kota diseluruh negara bagian Amerika mengatakan bahwa akan muncul gelombang untuk penggusuran ketika moratorium brakhir pada hari Jumat. Moratorium tersebut mencakup para penyewa dalam bangunan dengan hipotek yang didukung oleh pemerintah. Namun anggota parlemen dan para developer perumahan justru menyampaikan bahwa mereka melarang penggusuran nasional dengan melakukan pembatalan sewa dan bantuan lainnya untuk mendukung para penghuni. Kudlow juga mengatakan akan membatasi tunjangan penangguran dengan adanya pergantian upah tenaga kerja sekitar 70%, dan Partai Republik juga sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang manfaat asuransi. Sejauh ini Kudlow salah satu orang yang tetap optimis mengenai pemulihan perekonomian di Amerika ditengah melonjaknya banyak kasus corona di Amerika.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, kami merekomendasikan wait and see hari ini dengan rekomendasi lelang esok hari,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Senin (27/7/2020).

