ANALIS MARKET (24/7/2020) : Pasar Obligasi Diproyeksi Kembali Menguat
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, lagi-lagi untuk hari ke 3, pasar obligasi masih konsistensi mengalami kenaikkan.
Begitu luar biasanya optimisme yang muncul di pasar, sehingga memberikan harapan untuk pulih.
Kenaikkan harga obligasi yang tertahan sebelumnya akibat penurunan tingkat suku bunga, pada akhirnya mengalami kenaikkan karena tingkat resiko yang mengalami penurunan.
Tentu hal tersebut memberikan indikasi bahwa pelaku pasar dan investor mulai melihat sisi optimis, terkait dengan pemulihan prospek perekonomian Indonesia. Apalagi nih, kalau ternyata ujicoba vaksin tersebut berhasil, tentu imbal hasil akan kembali mengalami penurunan kembali dan impactnya tentu saja harga mengalami kenaikkan.
“Namun selain factor tersebut, penurunan tingkat suku bunga dan tingkat resiko, Bank Indonesia sebagai jangkar pun memberikan tingkat kepercayaan diri di pasar. Hal ini yang membuat pelaku pasar dan investor lebih yakin untuk mulai masuk ke dalam pasar obligasi,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (24/7/2020).
Pertanyaannya adalah, kok asingnya belum masuk ya? Padahal tingkat resikonya sudah mengalami penurunan.
Asing sejauh ini sudah masuk namun dalam jumlah yang tidak begitu besar, oleh sebab itu porsi kepemlikkan asing seperti di halaman 3 masih berada di bawah 30%.
Jadi apakah Asing tidak akan kembali ke dalam pasar obligasi Indonesia?
Mereka pasti kembali, meskipun pasar saham mengalami kenaikkan bukan berarti serta merta pasar obligasi mengalami penurunan.
Sebagai emerging market, ketika pasar saham mengalami kenaikkan, biasanya ada capital inflow juga yang mengalir ke dalam pasar obligasi.
Jadi pergerakan pasar dan obligasi terkadang searah, namun juga terkadang tidak searah, itulah yang membedakan pergerakan pasar antara yang berkembang dengan yang maju.
Kembali ke permasalahan 2 hari yang lalu, ditengah penerbitan surat utang yang mungkin berpotensi hingga IDR 900 m, apakah akan tercukupi terserap oleh pasar?
Kalau sentimennya positif dalam arti uji coba vaksin berhasil, tentu pasar masih akan menyerap surat utang tersebut, meskipun memang ada potensi kenaikkan kupon karena supplynya bertambah.
"Kami yakin pemerintah pasti sudah mendiversifikasi jatuh tempo utang, sehingga beban bunga dan principal yang harus dibayar ketika jatuh tempo tetap terjaga dalam ratio yang cukup," jelas analis Pilarmas.
Lebih lanjut analis Pilarmas menilai, diperdagangan Jumat (24/4) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka kembali menguat namun hati-hati dan cermati, apabila memiliki posisi portfolio obligasi, merealisasikan keuntungan juga menjadi salah satu cara.
Bagi yang belum punya, apakah masuk sekarang? Tentu saja boleh, masih belum terlambat untuk masuk, namun harus diikuti dengan tingkat keyakinan bahwa uji coba vaksin dapat berhasil.
Adapun cerita hari ini akan kita awali dari:
1.KOREA MEMASUKI RESESI
Pada akhirnya apa yang kami khawatirkan ternyata kejadian juga pemirsa, perekonomian Korea Selatan pada akhirnya masuk ke dalam resesi setelah data perekonomian GDP nya mengalami penurunan cukup dalam dari apa yang kami proyeksikan. GDP YoY turun menjadi -2.9% dan secara QoQ turun menjadi -3.3%. Penurunan ini sama dalamnya seperti waktu kejadian 2008 tatkala waktu itu terjadi goncangan krisis keuangan. Namun secara teknis, ini merupakan resesi pertama bagi Korea Selatan sejak tahun 2003 silam. Korea Selatan mengalami penurunan ekspor lebih dari 20% pada blan April dan May. Menteri Keuangan Hong Nam-ki mengatakan bahwa perekonomi dapat rebound karena penurunan eksport mengalami perbaikan dan konsumsi mulai kembali pulih. Korea akan memasuki periode kontraksi terbesar sepanjang sejarahnya, namun kami melihat perekonomian akan kembali pulih pada kuartal ke 3 tahun ini secara perlahan, dan akan berjalan lebih cepat pada kuartal ke 4. Sejauh ini Bank Sentral Korea Selatan juga telah memangkas tingkat suku bunganya hingga ke rekor 0.5%, untuk menopang perekonomian melalui kebijakan moneternya, dan Gubernur Bank Sentral Korea Selatan juga mengatakan bahwa perekonomian kemungkinan akan mengalmai penurunan hingga -0.2%. Volume eksport GDP masih mengalami penurunan sebanyak 17% dari kuartal sebelumnya, sementara impor turun 7.4%. Investasi dalam bentuk peralatan juga mengalami penurunan hingga 2.9%, karena banyak perusahaan yang menahan kegiatannya. Tentu kami berharap bahwa sentiment kehadiran vaksin yang konon katanya akan segera tiba, tentu dapat menjadi obat bagi perekonomian Korea Selatan, tidak hanya bagi Korea Selatan tapi bagi seluruh dunia, karena mungkin saat ini situasi dan kondisinya sudah berada di titik yang membutuhkan keajaiban dalam waktu yang cepat. Meskipun vaksin belum ditemukan dalam waktu dekat, namun kami percaya bahwa perekonomian akan mulai tumbuh pada kuartal ke 3 nanti, pelan tapi pasti, perekonomian global pasti akan tumbuh. Asalkan, didukung juga dengan sentiment lainnya yang positif.
2.CUMA STATEMENT AJA NIH ?
China kembali lagi lagi memberikan statement terkait dengan penutupan konsulat yang terjadi kemarin di Houston. China memberikan peringatan terhadap Amerika untuk berhati hati untuk bertindak dan berfikir lebih matang terkait dengan arah hubungan keduanya. Tidak hanya itu saja, penutupan secara paksa konsulat kemarin tentu memberikan pertanyaan semua pihak termasuk kami, apakah kesepakatan tahap pertama akan tetap dipertahankan atau tidak. Juru bicara Kementrian Luar Negeri Wang Wenbin mengatakan pada harian di China bahwa posisi China dalam hubungan antara Amerika dan China masih jelas dan konsisten. Namun mengenai arah hubungan kedua negera tersebut kedepannya, tentu kami berharap bahwa Amerika berfikir lebih matang terkait hal tersebut. Komentar dari Wang Wenbin disampaikan setelah sebelumnya pemimpin redaksi Global Times, Hu Xijin mengatakan bahwa China kemungkinan akan melakukan penutupan konsulat dengan harga yang sangat mahal dibandingkan apa yang sudah Amerika lakukan terhadap China. China memiliki kesempatan untuk membalas apa yang dilakukan oleh Amerika dengan menutup konsulat Amerika yang beroperasi di Wuhan dan di Hongkong. South China Morning Post mengatakan bahwa China kemungkinan akan melakukan penutupan konsulat Amerika di Chengdu sebagai pembalasan apabila Amerika tetap melakukan penutupan. Namun Wang masih menolak untuk memberikan rincian secara detail tentang apa yang akan dilakukan oleh China terkait pembalasan tersebut. China mengatakan bahwa mereka akan mengambil Tindakan yang lebih tegas dan memastikan bahwa hak dan kepentingan China berada di posisi yang benar. Penutupan konsulat memang bukan sesuatu yang sederhana, karena penutupan konsulat hanya akan terjadi apabila hubungan antara kedua negara benar benar pahit. Wang mengiyakan bahwa apa yang dilakukan oleh Amerika merupakan sesuatu yang serius dan membuat hubungan antara Amerika dan China berpotensi terputus. Wang juga menginformasikan bahwa jumlah misi dan staf diplomatic Amerika yang berada di China lebih banyak daripada jumlah staf China yang berada di Amerika. Dan China bersiap akan melakukan pembalasan apabila Amerika tidak membatalkan keputusannya tersebut. Amerika juga memiliki lebih dari 1.000 staf di konsulat Hong Kong yang berpotensi akan menimbulkan ketidaknyamanan apabila hal tersebut dilakukan. Kami tentu berharap hal tersebut dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin, karena apabila penutupan tersebut tetap dilakukan, maka domino efek yang terjadi mungkin akan jauh lebih besar. Meskipun kami melihat sentiment positif terkait virus masih dapat menyelamatkan pasar ditengah meningkatnya sentiment antara Amerika dan China. Pertanyaannya adalah sentiment positif terkait dengan vaksin akan menjadi kenyataan atau tidak? Kami tidak bisa membayangkan apabila ternyata uji coba vaksin tersebut tidak sesuai dengan harapan, ditambah lagi dengan situasi dan kondisi antara negara, khususnya antara China dengan Amerika, India, Australia, dan Inggris semakin memanas mungkin pasar benar benar akan berbalik arah meskipun tidak sedalam yang diperkirakan karena pasar mulai mengabaikan factor virus dalam perekonomian.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, kami merekomendasikan beli hari ini namun dengan volume terbatas,” sebut analis Pilarmas.

