ANALIS MARKET (23/7/2020) : Pasar Obligasi Berpotensi Menguat Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi luar biasa. Bagaimana tidak? Ditengah pergerakan variatif, pasar obligasi berhasil meluluhlantakan pasar dengan kenaikkan yang hampir 1 persen.

Entah khilaf karena sentimen positif kehadiran vaksin yang digadang gadang konon akan tiba, atau mungkin juga karena ada tangan tangan yang tidak terlihat mendorong pasar obligasi untuk mengalami kenaikkan.

Namun pertanyaannya adalah, imbal hasil obligasi 10y sudah berada dibawah 7% lho, beli lagi atau profit taking ya?

Ditengah sentimen positif terkait akan adanya ujicoba vaksin memberikan keyakinan bahwa perekonomian akan kembali bangkit. Yang itu artinya tingkat resiko akan mengalami penurunan yang didukung oleh pemotongan tingkat suku bunga Bank Indonesia yang terjadi kemarin, yang itu artinya pasar obligasi memang layak untuk mengalami penurunan secara imbal hasil.

Buktinya coba kita tengok saham INAF dan KAEF yang bikin kepala geleng- geleng.

Pertanyaan berikutnya lagi adalah, apakah vaksinnya efektif? Ini baru ujicoba loh, jadi masih ada potensi gagal.

Tentu kita juga tidak ingin harapan tersebut pupus, namun yang ingin kami sampaikan adalah bahwa berarti ini pergerakan spekulasi, yang tingkat resikonya harus kita kalkulasi. Karena naik dan turun akan sesuka hati, yang membuat detak jantung tidak berhenti.

Lantas bagaimana mengkalkukasinya? Dengan memasukkan posisi buy and hold sebagai pengurang resiko dalam kurun waktu 12 bulan ditambah dengan obligasi yang memiliki kupon besar dan volatilitas rendah dengan durasi jangka pendek.

“Kami berharap bahwa pasar obligasi mampu konsisten bertahan di bawah 7% untuk imbal hasil obligasi 10y. Meskipun secara probabilitas kemungkinan tersebut masih dibawah 50%. Hati-hati merupakan kunci kali ini untuk hal yang mungkin terjadi, karena mungkin obligasi hanya main hati,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (23/7/2020).

Yang juga harus kita perhatikan adalah meningkatnya ketegangan antara Amerika dan China terkait dengan penutupan konsulat yang tentu saja membuat hubungan kedua negara semakin panas.

Pasalnya, bukannya apa, penutupan konsulat itu dapat dilakukan kalau hubungan kedua negara itu sudah sangat amat pahit sekali.

Lebih lanjut analis Pilarmas menilai, diperdagangan Kamis (23/7) pagi hari ini, pasar obligasi akan dibuka menguat terbatas. Cermati pergerakan pasar obligasi hari ini, jangan sampai nanti patah hati setelah mengalami kenaikkan harga ya.

Adapun cerita hari ini akan kita awali dari:

1.CHINA VS AMERIKA, LAGI!

Situasi kembali memanas ditengah hubungan antara Amerika dan China setelah Amerika memutuskan untuk menutup konsulatnya di Houston, dan ini merupakan salah satu api yang paling panas selama ini sejak kesepakatan tahap pertama diterbitkan dan yang terparah dalam kurun waktu beberapa decade. Pemerintah Amerika memberikan waktu kepada China selama 3 hari untuk menutup konsulatnya di bagian kota terpadat di Amerika. China lagi lagi seperti biasa hanya beraksi melalui statement yang mengatakan bahwa China akan bertindak tegas apabila ternyata Pemerintahan Trump tidak menarik permintaan tersebut. Department Luar Negeri Amerika sudah memberikan konfirmasi bahwa konsulat akan ditutup untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika serta informasi yang bersifat pribadi di Amerika. Amerika mengatakan bahwa secara perjanjian internasional, diplomat harus menghormati hukum dan peraturan yang diberikan oleh tuan rumah, dan tidak ikut campur dalam urusan internalnya. Atas kejadian tersebut, Futures di S&P500 mengalami penurunan begitupun dengan saham saham di Eropa, dan lagi lagi emas pun mengalami kenaikkan setelah berita tersebut. Amerika yang berselisih dengan China menurut kami telah melangkah terlalu jauh dengan mencampur adukkan semua permasalahan yang ada. Sebelum adanya penutupan tersebut, Amerika berselisih dengan China terkait dengan tuduhan yang diberikan oleh Kementrian Kehakiman atau The Justice Department atas 2 hacker dari China yang bekerja untuk China yang dimana mencoba untuk mencuri data terabyte termasuk penelitian antivirus corona dari 11 negara. Yang membuat kecurigaan semakin bertambah adalah adanya kebakaran konsulat di Houston yang dimana ada kertas kertas yang dibakar dalam wadah terbuka. Pemadam kebakaran pun tidak diperbolehkan masuk kesana untuk memeriksa situasi dan kondisi tersebut. Namun bukan hanya Amerika saja yang memberikan tuduhan, namun China pun memberikan tuduhan dimana China menuduh Amerika telah melecehkan staf diplomatic dan sudah mengintimidasi mahasiswa/i China, menyita alat komunikasi maupun gadget pribadi, hingga menahan tanpa adanya alasan. China menyatakan bahwa China akan mengutuk dan akan bertindak dengan membuat reaksi yang dianggap perlu dan dalam koridor China. Kami melihat China sejauh ini masih berhati hati terkait dengan reaksi yang diberikan. Sebelumnya terkait dengan permasalahan dengan Inggris mengenai masalah Huawei pun, China masih belum memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut. Kami melihat bahwa China masih menginginkan perdamaian dan jalan keluar, meskipun pihak lain tidak bisa memberikan hal tersebut. Sekarang pun kami yakin bahwa China tidak akan bereaksi berlebihan, karena biar bagaimanapun kami percaya bahwa China dan Amerika masih saling membutuhkan, hanya saja mereka membutuhkan pelampiasan khususnya dari sisi Amerika terkait dengan virus corona. Yang kami khawatirkan adalah, kesepakatannya mungkin masih akan baik baik saja, namun meningkatnya tensi geopolitik ini yang membuat kami tidak nyaman, karena akan mempengaruhi pergerakan pasar yang tengah berada di sisi optimis karena adanya perkembangan berita vaksin yang menggembirakan. China mungkin dalam beberapa waktu kedepan akan semakin dongkol, bagaimana tidak, Amerika dan Inggris pun ternyata sedang mengadakan diskusi mengenai pembahasan bagaimana mereka bisa berkoalisi untuk menolak kehadiran China. Michael Pompeo sebelumnya telah memuji sikap Inggris yang dimana telah memperlakukan China dengan lebih keras dan tegas. Pompeo mengatakan bahwa dirinya ingin membangun koalisi yang dapat memahami seluruh ancaman yang ditimbulkan oleh China, dan ternyata Dominic Raab mengatakan bahwa mereka akan menyarankan G7 juga melakukan hal yang sama. Waduh, cilaka! Kami sendiri tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya perkembangan bisnis China kedepannya tanpa negara negara mitra dagangnya, meskipun kami yakin China akan memperluas pasar ekspornya untuk mengganti beberapa mitra dagang yang mungkin akan berhenti untuk bekerjasama yang akan memiliki implikasi terhadap pergerakan ekonomi di China. Dan yang kami khawatirkan, Asia mungkin akan menjadi salah satu target utama barang barang China, khususnya di Indonesia, sehingga membuat buatan dalam negeri mungkin akan kesulitan untuk bersaing. Pompeo mengatakan kepada anggota parlement Inggris bahwa dunia perlu mengubah pandangan dan sikapnya terhadap China. Pompeo mengatakan bahwa dirinya juga mengucapkan selamat kepada Inggris karena telah memiliki sikap yang tegas terhadap China. Pompeo mengatakan bahwa dirinya ingin semua negara dapat memahami arti sebuah kebebasan dan demokrasi, dan juga mengakui ada potensi ancaman yang dapat diberikan oleh Partai Komunis China. Sejauh ini masih belum ada pernyataan yang lebih jelas, koalisi dalam bentuk dan tujuan apa yang dimaksud karena belum diberikan secara mendetail. Namun kami memiliki kekhawatiran, apabila Amerika dan China sungguh sungguh membuat koalisi, maka yang akan terjadi adalah adanya potensi untuk perlakuan yang sama oleh negara negara G7 terhadap China ke depannya.

2.WOW, EMAS SEMAKIN BERKILAU

Penguatan dari harga emas dalam beberapa hari terakhir menandakan sebuah kekhawatiran pada pelaku pasar dimana saat ini pelaku pasar lebih memilih emas sebagai safe haven. Hal ini seiringan dengan kenaikan jumlah kasus yang signifikan pada penyebaran virus corona yang dinilai dapat memperlambat pertumbuhan dan kenaikan suku bunga acuan. Tidak hanya itu saja, memanasnya hubungan antara Amerika dan China mungkin akan kembali membuat kilaunya semakin bertambah, karena ada ketidakpastian disana yang meningkat terlalu cepat. Tentu kami segera melirik saham saham yang memiliki basis bisnisnya emas, karena ada peluang mengalami kenaikkan secara harga. Kami memproyeksikan harga emas masih dapat menguat dalam beberapa pekan ke depan. Kebijakan moneter yang lebih longgar pada semester II ini dinilai dapat meningkatkan harga emas ke level tertingginya. Selain itu, pernurunan dari dollar Amerika dinilai menjadi trigger penguatan harga. Dilain sisi, meningkatnya permintaan safe-haven juga akan terus mengangkat harga emas, hal ini seiringan dengan konsensus analis yang memproyeksikan emas naik menjadi $ 25 dalam enam hingga dua belas bulan ke depan dan bahkan mungkin mencapai $ 30 dalam skenario bullish.

“Kami merekomendasikan beli hari ini, karena ada potensi kenaikkan secara harga disana,” sebut analis Pilarmas.