Bio Farma Targetkan Produksi 2 Juta Alat Tes PCR

Foto : istimewa

Pasardana.id - PT Bio Farma (Persero) menyatakan akan meningkatkan kapasitas produksi alat tes polymerase chain reaction (PCR) Covid-19 dalam waktu dekat.

Presiden Direktur Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, kapasitas produksi RT-PCR di pabrik BUMN farmasi itu saat ini baru sekitar 240.000 unit per bulan.

Diharapkan pada September 2020, produksi bisa mencapai dua juta unit per bulan.

"Kapasitasnya akan dinaikkan menjadi 1,5 juta unit, dan pada akhirnya menjadi 2 juta unit pada September 2020," kata Honesti di Jakarta, Kamis (16/7/2020).

Produksi 2 juta alat tes PCR merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo. Orang nomor satu di republik ini ingin Indonesia tak lagi mengimpor alat tes PCR.

Seperti diketahui, alat tes PCR besutan Bio Farma merupakan hasil kolaborasi dalam nuansa kegotong-royongan dalam Gerakan Indonesia Pasti Bisa dalam Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19) sub Group task force Rapid Test Diagnosis berbasis quantitative polymerase chain reaction (qPCR) yang dimotori oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Menteri BUMN, Erick Thohir sebelumnya mendorong agar Bio Farma mampu memenuhi target produksi yang diberikan Presiden. Dia mengatakan, Bio Farma akan menjadi leading sector untuk alat kesehatan dan vaksin Covid-19.

"Kita berusaha agar Bio Farmasi menjadi leading company dan leading sector bagi penemuan vaksin dan alat kesehatan," ujar Erick, Kamis (9/7/2020).

Jokowi sendiri telah memberikan target baru kepada jajarannya untuk melakukan pemeriksaan sebanyak 20 ribu spesimen per hari. Target itu beberapa kali tercapai dalam pemeriksaan spesimen harian.