ANALIS MARKET (14/7/2020) : Pasar Obligasi Diprediksi Bervariatif Dengan Potensi Naik dan Turun Di Rentang 30 – 55 Bps
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi seperti yang sudah kami duga, tampaknya mereka juga melakukan wait and see terkait dengan perdagangan hari ini.
Lho kok ikut ikutan wait and see? Iya soalnya ada lelang hari ini, jadi mereka lebih baik mengikuti lelang yang diadakan oleh pemerintah hari ini apalagi hari ini lelangnya obligasi konvensional lho, tentu saja akan mengundang lebih banyak perhatian.
Tidak hanya itu, pasar obligasi justru hari ini melemah untuk obligasi 15y dan 20y, entah karena memang melemah karena adanya mekanisme pasar, atau dibuat sengaja melemah agar imbal hasil yang diminta dapat lebih tinggi dari hari ini terkait dengan adanya lelang.
Namun kami percaya, bahwa ditengah keraguan dan kebimbangan, para pelaku pasar dan investor akan meminta imbal hasil yang lebih tinggi untuk dapat mengkompensasi tingkat resiko. Apalagi sekarang, resikonya bertambah setelah hasil Survey Kegiatan Dunia Usaha keluar yang dimana hasilnya jauh dari kata baik.
Kami hanya berharap, bahwa ini merupakan cerminan bagi kita semua bahwa perekonomian Indonesia butuh dorongan, butuh semangat, butuh stimulus agar pasar dapat bertahan. Oleh sebab itu, anggaran yang sudah dianggarkan dapat dikeluarkan, agar dapat diserap dan memberikan stimulus kepada pasar.
Untuk apa dianggarkan kalau tidak dikeluarkan, oleh karena itu, kami berharap bahwa anggaran tersebut dapat diserap secepatnya oleh yang membutuhkan.
Lebih lanjut analis Pilarmas menyebutkan, hari ini pasar obligasi akan dibuka bervariatif dengan potensi naik dan turun dengan rentang 30 – 55 bps, lebih dari itu dengan volume yang besar akan menjadi arah pasar berikutnya. Apabila lelang hari ini diserap lebih banyak oleh pemerintah, maka Rupiah akan menguat sebagai refleksi adanya pergerakan money flow di pasar.
Adapun cerita hari ini akan kita awali dari :
1.SEBUAH SANKSI
China pada akhirnya mengumumkan sanksi terhadap pejabat Amerika termasuk Senator Marco Rubio dan Ted Cruz sebagai pembalasan atas undang undang yang dibuat oleh Amerika yang ditujukan untuk Beijing terkait dengan apa yang dilakukan China kepada etnis minoritas di wilayah Xinjiang. Juru bicara kementrian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan sanksi terhadap 4 pejabat akan dimulai hari Senin, dan Hua pun tidak memberikan informasi lebih lanjut terkait hal tersebut. Hua mendaftarkan Rubio dan Cruz dari Partai Republik. Langkah tersebut dilakukan setelah sebelumnya Amerika menyetujui seorang anggota penting di Partai Komunis China dan 3 pejabat lainnya dengan memberikan dugaan terkait dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia di Xinjiang. China sebelumnya telah bersumpah akan melakukan pembalasan atas Tindakan Amerika yang dimana posisi Amerika mendukung warna Xinjiang, Hong Kong dan Taiwan, sehingga China menganggap bahwa Amerika melakukan campur tangan terhadap urusan dalam negeri China. Orang yang dikenakan saksi adalah Chen Quanguo, Sekretaris Partai Xinjiang yang duduk di politbiro yang beranggotan 25 orang, serta Zhu Hailun sebagai Sekretaris partai Komite Politik dan Hukum Xinjiang. Pejabat senior di pemerintah mengatakan telah mendorong untuk dikeluarkannya sanksi atas Xinjiang selama berbulan bulan, tetapi Trump khawatir bahwa hal tersebut akan memperumit kesepakatan perdagangan kala itu. Keputusan Amerika tersebut menandai pertama kalinya Amerika menjatuhkan sanksi terhadap pejabat China yang duduk sebagai Global Human Rights Accountability, yang itu artinya memberikan otoritas luar biasa kepada Amerika untuk memberikan sanksi Hak Asasi Manusia kepada pejabat asing. Daftar pejabat yang diberikan sanksi oleh China untuk Amerika belum ada yang posisinya setinggi Chen. Namun seperti yang kita ketahui, Rubio & Cruz merupakan salah satu bagian yang sempat menyerukan sanksi terhadap beberapa pejabat Xinjiang dan beberapa tindakan lainnya. Hubungan antara Amerika dan China ini sebetulnya memperlihatkan bahwa mereka akan saling beradu satu sama lain untuk kepentingan tertentu, namun akan bekerjasama apabila memang perlu. Sehingga kami melihat bahwa tampaknya meskipun ada gesekan gesekan terkait dengan hubungan antara Amerika dan China, kita tidak perlu khawatir bahwa kesepakatan tahap pertama dapat dibatalkan. Jadi ya tinggal masalah komitmen saja apakah keduanya mau hubungan yang adem ayem atau penuh dengan konfrontasi. Tapi sebelum kami tutup informasi terkait sanksi yang diberikan, Pemerintahan Trump telah memberikan informasi bahwa mereka menolak klaim yang diberikan oleh China di Laut China Selatan, sehingga hal tersebut memberikan indikasi bahwa Amerika dan China akan kembali bersitegang. Michael Pompeo mengatakan bahwa Amerika memperjelas bahwa klaim China terkait dengan sumber daya lepas pantai disebagian besar laut China selatan adalah sepenuhnya melanggar hukum. Kami melihat ada potensi meningkatnya ketegangan diantara keduanya, meskipun ketegangan tersebut tidak mempengaruhi euphoria yang terjadi di pasar akibat adanya vaksin yang akan segara datang.
2.SUKA & DUKA
Ditengah tengah adanya hawa sejuk terkait dengan vaksin yang dimana BioNTech Perusahaan bioteknologi Jerman, dan Pfizer Perusahaan dari Amerika tampaknya mulai mendapatkan kemajuan. BNT162b1 dan BNT162b2 adalah merupakan kandidat obat yang ditunggu oleh banyak orang karena mengalami kemajuan yang signifikan. Sontak saja hal tersebut langsung menaikkan saham Pfizer dan BioNTech. Awal uji coba untuk BNT 162b1 akan dirilis pada bulan July, dan jika penelitian tersebut berhasil, maka vaksin tersebut akan menerima persetujuan dari regulator sehingga mereka bisa membuat hingga 100 juta dosis pada akhir tahun 2020, dan lebih dari 1.2 miliar dosis pada akhir 2021. Fast Track diberikan oleh Food and Drug Administration agar dapat mempercepat proses pembuatan dan pengiriman vaksin tersebut. Apa lagi Departemen Kesehatan dan Pelayanan Public mengatakan bahwa vaksin akan diproduksi dalam kurun waktu 4 – 6 minggu lagi. Tentu hal ini memberikan angin kepada dunia, bahwa proses vakin tetap berjalan meskipun entah kapan akan bisa benar benar digunakan, tapi inilah yang kita namakan sebuah harapan. Pasar kembali menggeliat, dan optimis menjadi salah satu modal yang penting saat ini. Ekspektasi dan harapan, diikat oleh optimis merupakan salah satu obat kuat untuk menjaga sentiment positif menyelimuti pasar. Namun, melonjaknya kasus di California, membuat Gubernur California Gavin Newsom meminta semua restaurant, bar, bioskop, museum, dan bisnis indoor lainnya untuk ditutup sementara. Beberapa tempat lainnya akan menyusul untuk mengalami penutupan, mulai dari tempat fitness, mall, tempat ibadah, salon, dan dibeberapa tempat lainnya selama 3 hari berturut turut masuk ke dalam daftar pemantauan California. California terus melaporkan adanya peningkatan kasus terkait dengan virus corona hingga 28% selama 2 minggu. Perintah Gubernur California tersebut merupakan sebuah langkah mundur yang cukup besar yang dikeluarkan oleh negara bagian sejak mereka mulai membuka kembali perekonomiannya. Kami melihat efek yang diberikan apabila ada penutupan kembali akan menimbulkan hal yang tidak baik, karena itu artinya kesiapan untuk pembukaan kembali masih belum cukup baik, yang membuat geliat ekonomi yang mulai berjalan tiba tiba harus terhenti kembali.
3.CUKUP MENGKHAWATIRKAN
Bank Indonesia (BI) dalam hasil surveynya, mengindikasikan bahwa kegiatan dunia usaha turun pada triwulan II-2020. Ini merujuk dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) dimana dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar minus 35,75 persen, terkontraksi lebih dalam dibandingkan dengan minus 5,56 persen pada triwulan I-2020. Departemen komunikasi BI mengungkapkan penurunan kegiatan dunia usaha terjadi pada seluruh sektor ekonomi dengan penurunan terdalam pada sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa. Selanjutnya mengatakan bahwa penurunan itu terutama disebabkan oleh penurunan permintaan dan gangguan pasokan akibat pandemi COVID-19 dan sejalan dengan penurunan kegiatan dunia usaha, kapasitas produksi terpakai, dan penggunaan tenaga kerja, pada triwulan II-2020 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kami hanya bisa berharap bahwa disaat seperti inilah pemerintah mulai bergerak lebih cepat untuk memberikan anggaran yang sudah dianggarkan sebelumnya. Agar dapat mendorong perekonomian Indonesia menjadi lebih baik lagi, dan mampu bertahan di masa masa sulit. Karena kalau sampai bantuan tersebut terlambat, tentu semua akan sia sia, karena geliat ekonomi ini membutuhkan penopang yang nyata, selain harapan, ekspektasi, dan optimis.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, kami merekomendasikan ikuti lelang yang diadakan pemerintah hari ini,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Selasa (14/7/2020).

