ANALIS MARKET (01/7/2020) : Pasar Obligasi Berpeluang Mengalami Penurunan Harga

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, lelang obligasi tidak cukup untuk memberikan dampak positif terhadap pasar.

Meskipun mengalami penguatan, namun pada akhirnya kenaikkan tersebut tetap lebih rendah dari harga sebelumnya, sehingga memberikan indikasi diatas 50% bahwa pasar obligasi akan mengalami penurunan.

Namun yang cukup menarik, hampir semua obligasi acuan akan menguji garis support pada hari ini, Rabu (01/7).

Ini akan menjadi point penting, apakah pasar obligasi berpotensi untuk mengalami rebound atau tidak.

Karena apabila pada akhirnya garis support tersebut terpenuhi, maka kemungkinan pasar obligasi mengalami penurunan bertambah menjadi 60%.

“Seperti yang sudah kami ramalkan sebelumnya, bahwa ketika situasi dan kondisi saat ini terus berlanjut dan tidak mengalami perubahan, maka pelaku pasar dan investor berpotensi untuk terus meminta imbal hasil yang lebih tinggi terkait dengan resiko yang kian meningkat di Indonesia. Kami sebetulnya cukup khawatir ditengah situasi dan kondisi saat ini, apalagi tatkala penyerapan anggaran di kementrian masih dalam jumlah yang relative kecil terkait dengan stimulus perekonomian dan kesehatan di tengah wabah virus corona. Meskipun Pak de Jokowi sudah menyampaikan akan melakukan reshuffle cabinet apabila ternyata tidak ada perubahan yang berarti dari kinerja kementrian tersebut. Pelaku pasar dan investor, kami berharap dapat lebih berhati-hati ditengah situasi dan kondisi saat ini, dan sudah memulai untuk mengubah tipe investasi menjadi buy and hold untuk sementara waktu. Lagipula, sudah hampir 2 pekan pasar obligasi bergerak dalam rentang yang sama, sehingga masih dalam fase konsolidasi. Wait and see masih menjadi pilihan, namun kami menyarankan untuk menunggu momentum pergerakan, khususnya dalam jangka waktu dekat,” beber analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (01/7/2020).

Ditambahkan, dengan adanya potensi pelebaran deficit APBN, kami melihat ada peluang yang lebih besar bagi Pemerintah untuk menambah utang. Sehingga hal tersebut berpotensi menaikkan kupon untuk menarik minat investor.

Lebih lanjut analis Pilarmas menilai, diperdagangan Rabu (01/7) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka bervariatif dengan rentang pergerakan 25 – 60 bps.

Adapun cerita cinta antara Amerika dan China, masih akan membuat kita terpana. Yuk kita awali cerita dari;

1.ANTARA CHINA DAN HONGKONG, AMERIKA CEMBURU

Badan legislative utama China pada akhirnya menyetujui undang undang keamanan nasional untuk Hongkong. Dan impactnya tentu saja membuat adanya potensi Amerika akan bertindak terkait dengan undang undang keamanan yang akan disahkan untuk Hongkong. Kantor hukum berita Xinhua secara resmi akan mengumumkan rincian mengenai hukum tersebut sore hari ini, sehingga hal tersebut akan memberikan rincian lebih detail terkait dengan undang undang tersebut. Kepala eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan bahwa dirinya belum bisa memberikan informasi yang lebih detail terkait hal tersebut. Undang undang yang baru saja akan diimplementasikan tersebut akan membentuk masa depan Hong Kong yang dimana tentu akan mengatur tentang kebebasan sipil, pasar bebas, dan system peradilan yang independent. Presiden Trump sebelumnya telah memberikan peringatan pada bulan lalu bahwa Amerika akan mengembalikan status perdagangan preferensial Hong Kong, sementara itu Inggris dan Taiwan memberikan kesempatan bagi penduduk yang ingin pindah dari Hong Kong. Pemerintahan Trump langsung bereaksi pada hari Senin dengan mempersulit ekspor dalam bidang teknologi Amerika yang sangat sensitive ke wilayah Hong Kong. Namun Lam mengatakan bahwa sanksi yang akan diberikan oleh Amerika tidak akan membuat kami takut, dan Lam menyatakan bahwa dirinya akan mengambil tindakan balasan apabila diperlukan. Kami melihat bahwa kebebasan di Hong Kong berpotensi untuk terus mengalami pelemahan, karena Presiden Xi terus berusaha untuk mendominasi dalam pemerintahan di Hongkong. China akan berusaha untuk mengintegrasikan system tersebut untuk membuat Hong Kong menjadi lebih baik terutama untuk tidak mengulang kesalahan yang terjadi pada tahun lalu dimana aksi demonstran kerap kali terjadi. Undang undang yang baru ini akan membantu merevisi apa yang sudah ada sebelumnya yaitu 1 negara 2 sistem, yang dirancang untuk melindungi institusi liberal Hong Kong dan system hukum Common Law. Undang undang yang baru tersebut memberikan kebebasan agar divisi keamanan China dapat beroperasi di Hong Kong dan akan memberikan izin kepada China untuk menuntut beberapa kasus dan memberikan Lam kewenangan untuk memilih hakim mengenai masalah hukum dan keamanan nasional. Sruvey menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Hong Kong menentang hukum, dan kamar dagang Amerika mengatakan bahwa 80% perusahaan yang disurvei sangat peduli dengan adanya undang undang tersebut. Juru bicara Kementrian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan akan membalas apabila Amerika ikut campur dalam urusan dalam negeri China. Amerika ingin menggunakan apa yang dikenal sebagai sanksi untuk menghalangi proses legislative China untuk menjaga keamanan nasional di Hong Kong. Dan usaha usaha semacam itu tidak akan berhasil. Presiden Trump ketika melihat Kongres Nasional di China pertama kali yang dimana menyetujui rancangan undang undang tersebut sudah lalu meminta pemerintahannya untuk memulai proses penghapusan pemberian kebijakan special treatment kepada Hong Kong termasuk kontrol penggunaan teknologi. Kami cukup khawatir selain virus corona, ancaman ancaman seperti ini memberikan tekanan terhadap tensi geopolitik, sehingga memberikan ketidakpastian dalam jangka waktu pendek hingga panjang terkait impact yang akan diberikan oleh mereka.

2.UTANG LAGI?

Pemerintah resmi memperlebar defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 menjadi 6,34% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Keadaan darurat dalam menghadapi krisis kesehatan seperti pandemi corona sekarang, tentunya pemerintah memerlukan dana besar untuk fasilitas kesehatan dan membantu ekonomi masyarakat agar tidak semakin terpuruk disaat lesunya ekonomi, menurunnya daya beli masyarakat. Seiring dengan meningkatnya anggaran penanganan dampak Corona di dalam negeri, pemerintah dalam hal ini juga telah meningkatkan anggaran penanganan pandemi sampai dengan Rp 695,20 triliun. Secara nominal, defisit ini setara dengan Rp 1.039,2 triliun. Defisit yang tadinya sudah cukup lebar di 5,07% dari PDB dilebarkan lagi ke 6,34% dari PDB. Ini menunjukkan primary balance yang artinya penambahan utang itu juga semakin melebar. Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan mengatakan pemerintah akan sangat berhati-hati dalam mengelola anggaran pada tahun ini dan menjelaskan, di satu sisi pemerintah ingin tetap hadir di dalam perekonomian dan memberikan banyak stimulus bagi masyarakat, di sisi lain pemerintah juga harus tetap berhati-hati dengan rasio utang akan naik dari 30% menjadi 37,6% hanya dalam waktu satu tahun. Namun kami juga berharap bahwa serapan anggaran di kementrian yang memang memiliki hubungan langsung dengan kesehatan dan perekonomian bisa dapat secepatnya di serap. Sama seperti yang dikatakan oleh Presiden Jokowi, jangan sampai menunggu keadaan gawat dulu baru kita bantu. Karena menurut kami, percuma dianggarkan kalau hanya ditaruh sebagai pemanis di kementrian namun dana tersebut tidak digunakan dengan sebagaimana mestinya.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, kami merekomendasikan wait and see hari ini,” sebut analis Pilarmas.