Grup Salim Akan Kembali Suntik BINA Rp900 Miliar

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) akan kembali meningkatkan modal inti hingga mencapai Rp3 Triliun.

Hal itu untuk memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang konsolidasi Bank Umum, yang mewajibkan Bank Umum pada tahun 2022 memiliki modal inti lebih dari Rp3 triliun.

Direktur Utama BINA, Daniel Budirahayu menyatakan, perseroan akan memenuhi ketentuan tersebut secara bertahap, dimulai tahun 2021 akan meningkatkan modal inti menjadi Rp2 Triliun.

“Saat ini, modal inti kami Rp1,1 triliun. Nah, tahun 2021 diharapkan menjadi Rp2 triliun atau kurang Rp900 miliar lagi,” kata dia dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (5/6/2020).

Ia menambahkan, untuk meningkatkan modal inti tersebut, pihaknya tengah melakukan pematangan rencana dengan Pemegang Saham Pengendali (PSP) terkait dengan mekanismenya.

“Terutama dengan PSP yakni Grup Salim. Jika rencananya sudah matang akan kami umumkan,” kata dia.

Pada sisi lain, jelas Daniel, pihaknya akan meningkatkan sinergi dengan Grup Salim. Rincinya, akan menggunakan jaringan toko serba dibawah naungan PT Indomarco Prismatama (Indomaret Grup).  

“Misalnya, jaringan Indomaret dapat dimanfaatkan nasabah Bank Ina untuk tarik tunai,” kata dia.

Selain itu, lanjut dia, jaringan pemasok yang bernaung dalam grup toko serba milik Grup Salim itu juga disasar untuk menjadi nasabah kredit.

“Ini sejalan dengan fokus Bank Ina pada segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” kata dia.