SFAN Beberkan Beberapa Rencana Perusahaan di Tahun 2020
Pasardana.id - PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN) melaksanakan Paparan Publik terhadap kinerja Perseroan tahun 2019 dan strategi yang akan dilakukan guna menghadapi tahun 2020.
CEO SFAN, Hary Herdiyanto mengatakan, sepanjang tahun 2019, perseroan menghadapi cukup banyak tantangan, baik internal maupun eskternal.
"Dari sisi internal, dimulainya pengembangan dua entitas anak, yakni PT Bursa Akselerasi Indonesia (Indofund.id) dan PT Surya Fajar Sekuritas (SF Sekuritas) yang baru beroperasi tentu membutuhkan fokus ekstra. Selain itu, perseroan juga disibukkan dengan proses Penawaran Umum yang prosesnya berlangsung hampir di sepanjang semester pertama tahun 2019," beber Hary, seperti dilansir dari siaran pers, Kamis (18/6).
Namun demikian, sambungnya, pengorbanan perseroan membuahkan hasil yang cukup manis, sepanjang tahun 2019.
"Perseroan mencatatkan beberapa pencapaian antara lain suksesnya Penawaran Umum Perdana Perseroan, diperolehnya ijin perdagangan marjin dan penjaminan emisi efek untuk SF Sekuritas, akuisisi 60% kepemilikan pada PT Mareco Prima Mandiri (DIPAY) dan peningkatan penyertaan minoritas pada PT Tourindo Guide Indonesia (PGJO)," imbuh Hary.
Secara keuangan, CFO SFAN, Evie Feniyanti mengatakan, sedikit menurunnya pendapatan perseroan tahun ini dikarenakan terdapatnya penundaan atas beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh perseroan.
Selain itu, kondisi pasar modal yang dihempas isu negatif di semester kedua tahun 2019 membuat kepercayaan investor maupun calon investor sedikit menurun, sehingga berdampak pada beberapa proyek fund raising dan aktifitas perdagangan saham SF Sekuritas.
"Secara umum penurunan pendapatan sebagian dapat mitigasi berkat strategi diversifikasi yang telah berjalan baik di sepanjang tahun 2019," terang Evie.
Dari sisi aset, Evie menerangkan bahwa Perseroan di akhir tahun 2019 mampu mencatat jumlah aset lebih kurang sebesar Rp200 miliar atau mengalami pertumbuhan lebih kurang sebesar Rp39 miliar atau 24% dibandingkan tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp161 miliar.
Peningkatan tersebut sebagian besar berasal dari dana hasil Penawaran Umum pada Juni 2019 lalu.
Di tahun 2020, Hary menyampaikan bahwa Perseroan berencana untuk melanjutkan program-program sebelumnya, seperti terus berinovasi mengembangkan produk-produk atau layanan baru, maupun membuka lini usaha baru, guna memberikan layanan terpadu (one-stop-solution) kepada para klien atau nasabah perseroan, sekaligus melanjutkan program diversifikasi guna meminimalisasi risiko fluktuasi pendapatan yang umumnya terdapat dalam satu jenis usaha.
Beberapa program nyata yang akan diluncurkan di tahun ini, antara lain; aplikasi online trading oleh SF Sekuritas guna menjaring lebih banyak ritel investor, diversifikasi borrower dan program employee loan yang diluncurkan oleh Indofund.id guna meningkatkan jumlah pencairan pinjaman sekaligus meminimalisir risiko, dan lain-lain.
Selain itu, Perseroan saat ini juga sedang mempersiapkan dua lini bisnis baru yang masih berada dalam tahap persiapan, yakni manajer investasi dan equity crowdfunding, yang diharapkan paling lambat dapat mulai beroperasi di tahun 2021.
Hary menambahkan bahwa dengan semakin lengkapnya ekosistem usaha Perseroan, maka sinergi, efisiensi dan akselerasi bisnis dapat lebih cepat dilakukan, yang pada akhirnya diharapkan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang kepentingan.
Sekadar informasi, SFAN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan & investasi, dimana sumber pendapatan saat ini berasal dari jasa konsultasi keuangan dan kegiatan investasi Perseroan, serta pendapatan dari komisi perdagangan efek dan penjaminan emisi serta komisi pendanaan yang berasal dari Entitas Anak.
Perseroan berdiri pada tahun 2016 dengan fokus awal pada jasa konsultasi keuangan.
Seiring dengan perkembangan usaha, pada tahun 2018 Perseroan mendirikan dua Entitas Anak, yakni PT Bursa Akselerasi Indonesia (indofund.id) yang berfokus pada kegiatan usaha pembiayaan berbasis teknologi (financial technology peer-to-peer lending) dan PT Surya Fajar Sekuritas (SFS) yang berfokus pada jasa perdagangan efek, keduanya saat ini telah beroperasi secara komersial.
Pada tahun 2019, Perseroan melakukan akuisisi atas 60% saham PT Mareco Prima Mandiri (pembayaran elektronik dan dompet digital) dan menempatkan investasi minoritas pada PT Tourindo Guide Indonesia Tbk, sebuah perusahaan perencana perjalanan berbasis teknologi (www.pigijo.com).
Pigijo merupakan platform digital yang diciptakan untuk membantu traveler dalam merencanakan dan mendapatkan pengalaman yang maksimal dalam setiap perjalanannya.
Perseroan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa pada bulan Juni 2019.

