Sri Mulyani Sebut Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Untuk Belajar

Foto : istimewa

Pasardana.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan kehadiran pandemi global Covid-19 menjadi momentum bagi para pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk belajar.

Hal ini diutarakannya dalam kesempatan silaturahmi Lebaran Kemenkeu yang dilakukan secara virtual.

Ani, sapaan akrabnya juga mengatakan, kesempatan belajar juga untuk para pegawai di jajaran Badan Kebijakan Fiskal (BKF).

Menurut Ani, kehadiran Covid-19 menjadi tantangan bagi semua pihak terutama BKF dalam mendesain kebijakan-kebijakan ekonomi dalam merespons situasi dan dampak yang berkembang.  

"Perjalanan kita belum selesai. Ini masih awal. Saya ingin sampaikan kepada seluruh jajaran Kemenkeu di pimpinan sampai pelaksana. Anda semua masih akan menghadapi tantangan panjang," ujar Ani dalam silaturahmi daring, di Jakarta, Senin (25/5).

Dia mengatakan, ancaman pandemi Covid-19 tidak terlihat dan tidak memilih siapa yang akan dihadapi. Oleh karenanya, dia berpesan kepada seluruh jajaran atau pembantunya di lingkungan kementerian untuk selalu bersiap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi ke depannya.

"Jadi, tolong kita jaga persaudaraan sebangsa se-Tanah Air dan seumat manusia, karena Covid tidak hanya kena Indonesia, dalam semangat persaudaraan dan perikemanusiaan, kita terus menjaga. Kita terus menjaga pikiran hati kita dan kita terus menjaga semangat untuk bisa berikhtirar menjaga solusi di manapun Anda berada," jelas Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Ia juga kembali berpesan agar seluruh pegawai bisa menggunakan pandemi sebagai instrumen untuk menambah ilmu dan menambah pengetahuan yang lebih luas, terutama dalam merancang kebijakan yang berhubungan dengan tugas Kemenkeu sebagai bendahara negara dalam mengelola keuangan negara, agar digunakan seoptimal mungkin.

"Ini adalah suasana yang luar biasa, tantangan fiskalnya luar biasa. Jadi untuk semua teman-teman BKF, (Covid-19) menjadi tempat, ajang, waktu dan sarana belajar bagaimana mendesain fiskal dalam suasana yang luar biasa berubah," tandasnya.